Menu

Poundsterling Turun, Abaikan Cerahnya PMI Manufaktur Inggris

N Sabila

Poundsterling turun, tak menunjukkan penguatan walaupun data Manufaktur Inggris menguat. Besarnya ketidakpastian Brexit digadang-gadang sebagai penyebabnya.

Seputarforex.com - Poundsterling tampaknya masih harus berjuang untuk mempertahankan bullish yang terbentuk di akhir pekan lalu terhadap Dolar AS. Pasalnya, data PMI Manufaktur Markit/CIPS yang dirilis Senin (02/Juli) sore ini tak banyak memberi dorongan walaupun angkanya melebihi ekspektasi analis.

 

 

PMI Manufaktur Inggris Cerah

IHS Markit/CIPS melaporkan, PMI Manufaktur Inggris untuk bulan Juni berada pada level 54.4, melebihi ekspektasi 54.1. Angka di atas 50 mengindikasikan adanya ekspansi dalam sektor tersebut.

 


"Data Sektor (Manufaktur) mengindikasikan bahwa kenaikan masih cukup luas selama bulan Juni lalu. Output dan pesanan baru konsumen meningkat dalam laju sedang, begitu pula dengan barang-barang industri. Akan tetapi, tingkat ekspansi secara keseluruhan dalam Output manufaktur melambat, seiring dengan pertumbuhan arus masuk Order baru yang hanya meningkat sedang." demikian papar Markit.


Markit menambahkan bahwa meskipun peningkatan bisnis baru naik ke level tinggi tiga bulan, angka tersebut masih termasuk yang terlemah dalam satu setengah tahun terakhir.

Menurut Andrew Wishart, ekonom dari Capital Economics, data manufaktur kali ini dapat menyumbangkan kenaikan sebanyak 0.1 persen poin terhadap GDP Inggris kuartal kedua. Apabila terwujud, maka Bank Sentral Inggris (BoE) memiliki alasan untuk menaikkan suku bunga pada bulan Agustus mendatang.

 

Poundsterling Malah Melorot

Menyusul laporan tersebut, performa Poundsterling justru tak menunjukkan penguatan. Hal ini karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh Brexit berdampak lebih besar ketimbang rilis data tersebut, juga membayangi harapan akan kenaikan suku bunga BoE.

GBP/USD menurun 0.4 persen ke angka 1.3155. EUR/GBP menunjukkan kenaikan tipis ke angka 0.8848, meskipun Euro juga sedang diterpa pelemahan sehubungan dengan perkembangan politik Jerman. Poundsterling tercatat sebagai mata uang berperforma terburuk ketiga di antara mata uang-mata uang negara G10 hari ini, setelah Rand Afrika Selatan dan Dolar New Zealand.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE