Menu

Powell: Inflasi Akan Reda Tahun Depan, Namun Risiko Tetap Ada

Pandawa

Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi akan mereda di tahun-tahun mendatang. Namun, risiko atas kemunculan varian Omicron dapat mengaburkan prospek ke depan.

Seputarforex - Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan bahwa inflasi tinggi akan surut dalam beberapa tahun ke depan karena permintaan dan penawaran menjadi lebih seimbang. Hal ini juga didukung oleh program tapering yang telah dijalankan The Fed. Sekalipun begitu, Powell juga memperingatkan jika varian COVID Omicron dapat memperkeruh prospek ke depan.

"Sulit untuk memperkirakan secara pasti seperti apa laju inflasi dan efek kemacetan pasokan global, tetapi saya menyakini faktor-faktor yang mendorong inflasi ke atas akan bertahan hingga 2022," kata Powell dalam testimoni yang akan disampaikan di depan Komite Perbankan Senat AS.

Powell kemudian menyinggung pasar tenaga kerja yang sangat rentan atas penyebaran varian Omicron ini. Di samping itu, risiko terhambatnya aktivitas ekonomi juga tidak dapat dikesampingkan karena akan merusak pemulihan yang sudah berjalan cukup solid sejak awal tahun.

Dalam pernyataannya, Powell justru tidak memberikan petunjuk apapun mengenai program tapering yang mulai dijalankan bulan ini. Powell secara tersirat mengatakan pasar tenaga kerja AS saat ini adalah "ground to cover" sebelum mencapai ketenagakerjaan maksimal, yang merupakan salah satu syarat sebelum The Fed menaikkan suku bunga.

 

Dolar AS Kalem, Bersiap Menguat Lebih Jauh

Hingga sesi perdagangan Asia hari Selasa, pergerakan Dolar AS cenderung kalem setelah terjadi volatilitas tinggi pada akhir pekan lalu. Dolar tidak banyak bergerak terutama versus mata uang komoditas, terlihat dari pair AUD/USD yang saat ini terjebak dalam fase konsolidasi. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan dalam range sempit dalam dua hari terakhir, dan saat ini berkisar di 96.12.

Dolar AS berpotensi kembali melanjutkan trend bullish mengacu pada data CFTC yang menunjukkan posisi Net Long USD meningkat ke rekor tertinggi sejak pertengahan Oktober. Itu artinya, mayoritas pelaku pasar masih bersentimen bullish terhadap Dolar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE