Menu

Powell Peringatkan Potensi Imbas Corona Pada Ekonomi

Nadia Sabila

Menurut Ketua The Fed Jerome Powell, wabah virus Corona kemungkinan dapat mempengaruhi ekonomi global.

Seputarforex.com - Ketua The Fed, Jerome Powell, memperingatkan bahwa virus Corona bisa merugikan ekonomi global. Dalam testimoninya di hadapan Kongres pada Selasa (11/Februari) malam ini, Powell mengungkapkan bahwa bank sentral Amerika Serikat mengawasi ketat isu virus mematikan yang menjangkiti China tersebut.

"Kami sedang mengawasi kemunculan virus Corona, yang bisa saja mengarah pada gangguan di China dan menjalar ke sebagian ekonomi global," kata Powell dalam teks pidato yang disampaikannya di hadapan House Financial Services Committe.

Seperti yang telah diketahui, kekuatan ekonomi China bersaing ketat dengan Amerika Serikat. Terlepas dari isu Corona, perang dagang antara AS dan China sebetulnya masih diliputi ketidakpastian pasca kesepakatan dagang Fase Pertama. Namun, isu Corona kian membesar hingga mengalihkan isu perang dagang.

"Sejumlah ketidakpastian seputar perdagangan telah berkurang baru-baru ini. Namun, risiko-risiko terhadap Outlook masih ada," bunyi draft pidato tersebut. "Akan tetapi, selama informasi ekonomi yang masuk masih sejalan dengan Outlook The Fed, maka kebijakan moneter saat ini masih akan sesuai."

Tingkat suku bunga The Fed saat ini berada di kisaran 1.5 persen - 1.75 persen. Level tersebut didapat setelah tiga kali pemotongan suku bunga tahun lalu. Akan tetapi, meskipun The Fed menunjukkan bahwa kebijakan suku bunga sejauh ini telah sesuai, Presiden AS Donald Trump masih menginginkan suku bunga lebih rendah. Sehari sebelumnya, Trump mengatakan pada Fox Business bahwa suku bunga AS seharusnya lebih rendah. Menurutnya, Powell telah mengambil keputusan yang keliru.

 

Dolar AS Tergelincir

Beberapa saat setelah draft testimoni Powell dipublikasikan, Dolar AS sedikit melemah. Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.07 persen ke 98.78 dalam time frame 1 jam. Namun dalam time frame harian, Indeks Dolar AS masih berada di puncak tertinggi sejak tanggal 10 Oktober 2019.

"Ada sedikit ketidaksesuaian antara kinerja perdagangan di pasar ekuitas dalam beberapa sesi terakhir, dengan kinerja pasar forex. Menurut saya, pasar forex sedang sedikit mengejar ketertinggalan," kata analis CIBC Capital Markets, Bipan Rai.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE