Menu

Powell The Fed Dovish, Harga Emas Stabil Di Atas 1730

Nadia Sabila

Harga emas naik tipis walaupun yield obligasi dan Dolar AS kembali menguat. Pasalnya, Powell kembali menekankan pentingnya suku bunga rendah di testimoni hari kedua.

Seputarforex - Harga emas menguat tipis dalam kisaran sideways. Penguatan Dolar dan yield obligasi AS tak menekan pergerakan logam mulia lantaran komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell yang kembali mengulang pentingnya suku bunga rendah.

Harga emas spot naik 0.4 persen ke $1734.36 per ounce pada pukul 17:54 GMT, sementara harga emas futures naik 0.5 persen ke $1733.20. Grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan kenaikan harga emas 0.47 persen ke $1735.41.

 

Powell: Inflasi Dan Yield Obligasi Tak Perlu Dikhawatirkan

Dalam testimoni dengan Menkeu AS Janet Yellen, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa ia mengekspektasikan adanya kenaikan inflasi. Namun, hal tersebut tak perlu dikhawatirkan karena tak akan besar ataupun berkelanjutan. Oleh sebab itu, suku bunga acuan akan dibiarkan di kisaran nol untuk sementara waktu.

"The Fed mengatakan bahwa walaupun faktanya kita dapat melihat inflasi yang lebih tinggi, tetapi mereka akan membiarkannya. Hal itu jelas menandakan kita akan melihat lonjakan inflasi dan The Fed akan minggir saja... Faktor-faktor tersebutlah yang membantu emas di sini," kata Bart Melek, analis dari TD Securities.

Pada testimoni hari keduanya Rabu (24/Maret) malam ini, Powell mengatakan bahwa ia tak mengkhawatirkan kenaikan yield obligasi AS dalam jangka panjang. Proses yang terjadi saat ini dianggapnya masih wajar dan menunjukkan optimisme dalam prospek ekonomi.

"Tampaknya kenaikan (yield obligasi) tersebut merupakan respon terhadap vaksinasi dan jelas tentang pertumbuhan," kata Powell di hadapan Senate Banking Committe malam ini. "Dan itu masih dalam proses yang terkelola." Dengan kata lain, pihak bank sentral hanya akan mengambil tindakan apabila proses kenaikan yield obligasi tidak beraturan, atau jika kondisinya mengancam pemulihan ekonomi saat ini.

Kenaikan yield obligasi menjadi tantangan bagi status emas sebagai aset anti inflasi non-yielding. Menurut Bart Melek, meskipun dalam jangka panjang nanti emas masih berpeluang kembali ke $1900, tetapi yield obligasi yang tinggi akan membuat investor lebih memilih obligasi daripada emas. Analis Philip Streible dari Blue Line Futures memprediksi bahwa emas tak akan keluar dari rentang $1700-$1750 tahun ini, setidaknya sampai inflasi benar-benar naik.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE