Menu

Powell The Fed: Prospek Rate Cut Bukan Karena Tekanan Politik

Nadia Sabila

Ketua The Fed Jerome Powell menampik isu bahwa prospek Rate Cut The Fed muncul gara-gara desakan Trump. Kebijakan tersebut akan diambil murni dari data dan kondisi ekonomi.

Seputarforex.com - Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa kebijakan bank sentral AS terpisah dari tekanan politik jangka pendek. Pernyataan tersebut disampaikannya untuk menepis rumor bahwa para pembuat kebijakan bergulat untuk memotong suku bunga akibat ditekan oleh Presiden AS Donald Trump.

"Kongres memilih untuk memisahkan The Fed seperti ini, karena mereka telah memahami bahaya yang sering timbul saat kebijakan (moneter) dibengkokkan demi kepentingan politik jangka pendek. Bank-bank sentral di sebagian besar negara demokrasi lain di dunia juga memiliki indepensi semacam ini," kata Powell dalam pidatonya di Council on Foreign Relations di New York, Rabu (26/Juni) dini hari.

Presiden Trump memang kerap mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap pengetatan moneter The Fed, khususnya kenaikan suku bunga. Awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa dirinya punya kuasa untuk mendepak Powell. Namun, para pakar ekonom yakin bahwa hampir tak mungkin bagi Trump untuk melakukan hal itu.

 

The Fed Masih Memastikan Seberapa Perlunya Kebijakan Akomodatif

Powell juga menegaskan bahwa bank sentral masih melihat prospek pertumbuhan yang kuat, dengan rendahnya pengangguran dan inflasi AS yang mendekati target tahunan The Fed di level 2 persen. Akan tetapi, ia dan rekan-rekannya masih bergulat dengan ketidakpastian perdagangan dan isu-isu lainnya jika memang level suku bunga perlu diturunkan.

"Pertanyaan saya dan rekan-rekan adalah seputar apakah ketidakpastian ini akan terus membebani Outlook atau tidak, sehingga membutuhkan akomodasi kebijakan tambahan," kata Powell.

"Sejumlah anggota FOMC menilai bahwa kasus yang membutuhkan kebijakan akomodatif memang mulai menguat. Namun, kami juga berhati-hati untuk menjaga kebijakan moneter agar tak terlalu reaktif terhadap data individual ataupun hentakan jangka pendek yang terjadi dalam sentimen. (Jika tak berhati-hati) maka hal itu akan berisiko menambah ketidakpastian pada Outlook. Kami akan memantau dengan seksama implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi, dan akan bertindak dengan kesesuaian demi mempertahankan ekspansi. "

Merespon pernyataan Jerome Powell, indeks-indeks saham AS jeblok, sedangkan yield obligasi US Treasury naik. Sementara itu, Indeks Dolar AS--yang tadinya flat pasca data Kepercayaan Konsumen--mendulang kenaikan di time frame 1-jam.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE