Menu

PPI China Makin Melandai, Inflasi Konsumen Stabil

Pandawa

PPI China terus tergelincir sebagai hasil dari intervensi pemerintah dalam mengontrol lonjakan harga. Namun, kenaikan tajam harga minyak mentah masih menjadi kekhawatiran.

Seputarforex - Pada hari Rabu (09/Maret), Biro Statistik Nasional China merilis data PPI yang naik 8.8 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan Februari. Angka ini memang masih lebih tinggi ketimbang ekspektasi kenaikan 8.7 persen, namun terus melandai dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Sementara itu, data CPI (Inflasi Konsumen) dilaporkan meningkat 0.9 persen secara tahunan. Angka ini telah sejalan dengan ekspektasi ekonom dan tidak berubah dibandingkan data bulan Januari. Sementara itu, CPI dalam basis bulanan (Month-over-Month) naik 0.6 persen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan 0.4 persen yang terjadi pada periode sebelumnya.

"Pada bulan Februari, CPI China menorehkan kenaikan bulanan yang lebih besar karena disebabkan oleh liburan Tahun Baru Imlek dan fluktuasi harga energi di pasar Internasional," kata Dong Lijuan, ahli statistik NBS dalam sebuah catatan.

Dalam rincian lebih lanjut, harga makanan tercatat menurun 3.9 persen dan masih menjadi sektor yang membebani pertumbuhan CPI China dalam beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, harga non-makanan justru naik 2.1 persen, melanjutkan tren peningkatan dari bulan sebelumnya.

Inflasi konsumen China diperkirakan akan tumbuh stabil menyusul forecast pertumbuhan CPI yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Li Keqiang sebesar 3.0 persen tahun ini. Namun demikian, sebagian besar analis berpendapat jika fluktuasi tajam harga bahan bakar di pasar internasional yang terjadi akibat perang di Eropa Timur dapat mempengaruhi harga di tingkat produsen.

Invasi Rusia di Ukraina yang memantik sanksi dunia Barat terhadap Moscow diketahui telah melambungkan harga minyak mentah ke rekor tertinggi sejak 2008. Perlu diketahui, lonjakan inflasi tinggi yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan akan memicu stagflasi yang bisa berdampak buruk bagi perekonomian.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE