Menu

Prediksi JP Morgan Terhadap Kebijakan ECB Juni 2014

SFN

Beberapa badan analisa senior telah membuat analisis dan hipotesis mereka terkait event yang paling ditunggu minggu ini: kebijakan moneter Bank Sentral Eropa atau ECB. Selain analisis BNP Paribas, JP Morgan pun memberikan pandangannya terhadap kebijakan moneter yang akan diambil oleh ECB petang nanti.

Beberapa badan analisa senior telah membuat analisis dan hipotesis mereka terkait event yang paling ditunggu minggu ini: kebijakan moneter Bank Sentral Eropa atau ECB. Selain analisis BNP Paribas, JP Morgan pun memberikan pandangannya terhadap kebijakan moneter yang akan diambil oleh ECB petang nanti.


Seperti yang dilansir dari eFXnews, JP Morgan menyatakan bahwa berita mengenai kebijakan ECB sukses mengalihkan perhatian pasar dari event yang sesusngguhnya tak kalah besarnya, laporan NFP AS. Meskipun tak jauh berbeda dengan prediksi beberapa institusi lainnya, berikut ini adalah beberapa poin prediksi kebijakan ECB yang dianalisis oleh JP Morgan:

1. Pemangkasan suku bunga

Alternatif ini merupakan cara yang paling banyak diperkirakan oleh ekonom, akan diambil oleh ECB. JP Morgan mengestimasi bahwa tingkat suku bunga refinansial dari 15 basis poin menjadi 10 basis poin, sedangkan tingkat suku bunga deposit akan dipotong menjadi 15 basis poin. Hal ini merupakan sebuah bentuk pendanaan jangka panjang bagi bank-bank yang berada di Zona Euro.

2. Pembelian Aset Usaha Kecil Menengah

Bukan tidak mungkin jika akhirnya ECB memutuskan untuk membeli aset-aset usaha kecil menengah. Diperkirakan, implementasinya dimulai pada akhir tahun ini. Namun, yang menjadi pertimbangan adalah, ECB perlu menyiapkan banyak biaya untuk melaksanakan opsi pembelian aset ini, apabila jika aset yang dibeli ditambah.

3. Pelonggaran kuantitatif

Dari perangkat ekonomi dan moneter baru yang dipunyai, ECB kemungkinan dapat melakukan pelonggaran kuantitatif stimulus. Namun, jumlahnya tidak akan begitu besar. Opsi ini masih kalah populer dengan keuntungan yang didapatkan apabila memotong suku bunga.

4. Pelemahan Euro

Inilah yang sering disebut-sebut oleh beberapa pejabat ECB, termasuk Mario Draghi. Pihak bank sentral akan terus berupaya menekan nilai Euro, termasuk kemungkinan untuk intervensi pasar. Namun, JP Morgan memperingatkan bahwa kemungkinan ini terbukti tak efektif. Euro memang sempat turun pada awal Mei pasca pidato Draghi. Namun, nilai tukarnya masih berpotensi menguat dan bahkan tetap tinggi. Kombinasi kuatnya nilai tukar dengan ketatnya suplai uang dianggap sebagai penyebab mengapa inflasi zona 18 negara ini tetap lemah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE