Menu

Presiden Prancis Beri Peringatan Tentang Risiko Kolapsnya Uni Eropa

A Muttaqiena

Euro cenderung bergerak sideways di tengah kekhawatiran terhadap kesatuan Uni Eropa dan kondisi perekonomian negara-negara anggotanya.

Nilai tukar Euro menghadapi tekanan dari sengketa terkait pendanaan stimulus yang mengancam kesatuan Uni Eropa lagi. Saat berita ditulis, pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan melemah di kisaran 1.0864. Euro juga bergerak sideways nyaris flat versus Pound, Yen Jepang, dan Franc Swiss, menjelang sebuah pertemuan penting antara para pemimpin Uni Eropa dalam beberapa hari ke depan.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada akhir pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa kesatuan politik Uni Eropa bisa kolaps jika gagal menopang perekonomian negara-negara anggotanya yang rapuh dan membantu mereka pulih dari dampak pandemi virus Corona. Menurut Macron, "tidak ada pilihan" kecuali menerbitkan "surat utang bersama dengan jaminan bersama" untuk menalangi negara-negara anggota Uni Eropa. Karena kegagalan Uni Eropa untuk menolong negara-negara anggotanya yang tengah menghadapi krisis, dapat digunakan oleh kelompok populis anti-Uni Eropa di negara-negara tersebut untuk meraih suara dalam pemilihan umum berikutnya.

Wacana surat utang bersama yang dijuluki " obligasi Corona " tersebut telah ditentang oleh Jerman dan Belanda sejak satu bulan lalu. Jerman dan Belanda meyakini bahwa jika mereka ikut menjamin emisi obligasi tersebut, maka itu artinya mereka menuntut warganya menalangi kebutuhan dana negara-negara lain. Akan tetapi, negara-negara yang terdampak paling buruk oleh pandemi, seperti Spanyol dan Italia, memandang penerbitan obligasi Corona sebagai satu-satunya harapan untuk keluar dari krisis.

Euro sempat menguat pada awal pandemi virus Corona, sehubungan dengan aksi likuidasi aset-aset berisiko tinggi yang mendorong repatriasi dana kembali ke Zona Euro. Akan tetapi, posisinya semakin melemah di tengah besarnya ancaman yang menghadapi perekonomian dan perpolitikan setempat.

Para pemimpin Uni Eropa akan berdiskusi via video konferensi pada hari Rabu mendatang untuk membicarakan masalah ini. Mereka juga kemungkinan akan diminta untuk menandatangani kesepakatan stimulus yang telah disetujui para menteri keuangan UE pekan lalu. Perkembangan dalam diskusi itu dapat mempengaruhi nilai tukar Euro ke depan.

"Kesepakatan (stimulus yang disepakati para menkeu UE) tidak menyebutkan banyak detail, termasuk tentang bagaimana 'dana pemulihan' akan dibayar, sehingga hal ini masih memiliki potensi untuk mengakibatkan masalah diantara para pemimpin. Diskusi tentang paket stimulus (juga) bisa semakin kompleks karena keterkaitannya dengan negosiasi tentang anggaran tujuh tahunan Uni Eropa yang akan datang," ujar Rhys Herbert, seorang ekonom dari Lloyds Bank.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE