Menu

Probabilitas Pemilu Dini Meningkat Di Inggris, Sterling Tertekan Lagi

A Muttaqiena

Pasca rapat BoE kemarin, kekhawatiran pasar mengenai perpolitikan Inggris belum usai. Kini, ekspektasi pemilu dini di Inggris jadi perhatian trader GBP.

Pair GBP/USD terpantau melemah tipis pada awal sesi Eropa hari Jumat ini (21/Juni), setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepekan berkat pengumuman bank sentral AS yang dianggap dovish . Saat berita ditulis, Cable telah menurun sekitar 0.1 persen ke kisaran 1.2694, menggambarkan kesulitannya untuk menghampiri ambang resistance 1.2750 di tengah beraneka gonjang-ganjing politik dan ekonomi. Sterling juga terkoreksi versus Yen Jepang dan Euro.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview

 

BoE: Risiko "No-Deal Brexit" Meningkat

Seusai rapat kebijakan kemarin, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) memutuskan untuk membiarkan suku bunga tetap, sesuai dengan ekspektasi pasar. Mereka juga tak mengikuti langkah bank sentral mayor lain yang cenderung dovish, sehingga pengumuman kebijakan BoE semestinya cukup bullish bagi Sterling. Namun, BoE mengutarakan bahwa risiko terhadap perekonomian Inggris telah meningkat, baik karena eskalasi sengketa dagang global maupun probabilitas 'No-Deal Brexit'.

"Sejak rapat Komite (kebijakan moneter) sebelumnya, data jangka pendek secara keseluruhan telah sesuai dengan laporan bulan Mei, tetapi risiko perlambatan telah meningkat. Secara global, ada peningkatan ketegangan perdagangan. Secara domestik, ada peningkatan kemungkinan akan terjadinya 'No-Deal Brexit'," demikian diungkapkan oleh BoE.

Sementara itu, para analis semakin mewaspadai kemungkinan diadakannya pemilu dini sebelum akhir tahun. Taruhan mengenai kemungkinan pemilu dini dalam tahun 2019 di bursa betting Inggris telah meningkat hingga 63 persen, walaupun Boris Johnson sudah sepenuhnya diperhitungkan akan terpilih sebagai Perdana Menteri untuk menggantikan Theresa May dalam bulan ini. Perkiraan serupa meluas pula ke pasar forex.

 

Pemilu Dini Dalam Tahun Ini?

Pakar strategi forex dari ING Bank NV mengatakan bahwa diantara banyak skenario politik yang dihadapi Inggris, mereka memberikan probabilitas terbesar bagi pemilu dini. Bahkan, menurut mereka, pemilu bisa diadakan secepat Desember mendatang. Padahal, ini bisa membuat investor gelisah.

Pokok perkaranya adalah minimnya keyakinan pasar terhadap Johnson -atau kandidat PM lain- dalam penyelesaian masalah brexit. Sebagaimana diungkapkan oleh Hans Redeker dari Morgan Stanley, "Dengan parlemen yang sangat menentang 'No-Deal Brexit' dan kecilnya minat untuk melakukan renegosiasi kesepakatan saat ini di Eropa, kami kira sebuah proses politik -kemungkinan pemilu- akan dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ke depan."

Senada, Dominic Bunning dari HSBC memperkirakan, "Risiko perubahan signifikan lain dalam perpolitikan -baik karena perubahan dalam pemerintahan maupun perubahan hubungan Inggris-Uni Eropa secara signifikan- kemungkinan akan menciptakan cukup ketidakpastian untuk membuat GBP tetap lemah dalam jangka pendek."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE