Menu

Proposal Brexit Johnson Bocor, Poundsterling Jeblok

A Muttaqiena

Irlandia diduga membocorkan proposal brexit terbaru, karena menolak rancangan tata perbatasan ala PM Boris Johnson.

Poundsterling mendadak anjlok hingga 0.6 persen ke kisaran 1.2226 terhadap Dolar AS pada awal sesi Eropa (2/Oktober), setelah bocornya proposal PM Boris Johnson mengenai solusi masalah perbatasan Irlandia pasca brexit . Proposal tersebut sedianya akan diserahkan kepada Uni Eropa secara resmi hari ini, tetapi sudah dibagikan kepada sejumlah pimpinan negara anggota Uni Eropa. Irlandia diduga membocorkan isi proposal tersebut, karena menolak rancangan tata perbatasan ala Johnson.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Media The Telegraph mengaku memiliki dokumen yang bocor tersebut. Menurut mereka, Inggris mengajukan sebuah proposal radikal untuk diadakannya "dua perbatasan selama empat tahun" setelah brexit, sehingga Irlandia Utara akan memiliki hubungan istimewa dengan Eropa hingga 2025. Rencana ini membutuhkan aturan perbatasan khusus antara Inggris dan Irlandia Utara, serta pemeriksaan pabean tambahan antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia.

Media The Times mengungkapkan bahwa kebocoran sebagian proposal tersebut kemungkinan bersumber dari Irlandia, sebagai perwujudan dari itikad pemerintah Irlandia untuk menolaknya.

"Proposal itu sepertinya 'dead on arrival' di Irlandia, yang berarti bagi semua (negara anggota) Uni Eropa juga (akan menolaknya)," kata Christin Tuxen, pimpinan analis Danske Bank.

Apabila proposal Johnson benar-benar mengandung muatan seperti yang dipaparkan oleh The Telegraph, maka partai lokal Irlandia Utara dan sebagian anggota parlemen Inggris bisa jadi menentang karena situasi perbatasan ganda akan sangat merugikan provinsi ini. Padahal, PM Boris Johnson telah mengisyaratkan bahwa proposal ini merupakan "tawaran terakhir" darinya bagi Uni Eropa. Jika tawaran itu ditolak, maka Johnson akan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa, baik dengan maupun tanpa deal.

Pergerakan Poundsterling selanjutnya akan ditentukan oleh penyerahan proposal secara resmi kepada Brussels, serta reaksi para petinggi Uni Eropa mengenainya. Pidato Johnson dalam konferensi Partai Konservatif di Manchester juga bakal disoroti. Laporan ekonomi Inggris dari sektor manufaktur dan konstruksi selama dua hari terakhir sama-sama masih menunjukkan kondisi resesi akibat brexit, sehingga pelaku pasar lebih berkonsentrasi pada proposal dan pidato Johnson.

"Sorotan hari Rabu akan terletak pada tawaran kesepakatan brexit terakhir, 'take-it-or-leave-it' dari PM Boris Johnson kepada Brussels, disertai ancaman kemungkinan Johnson tidak akan meminta penundaan (deadline brexit) dalam rapat European Council tanggal 17-18 Oktober dalam situasi apapun," kata Quek Ser Leang dari UOB.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE