Menu

Prospek Deal AS-Iran Mencuat, Harga Minyak Melemah

Pandawa

Harga minyak turun dari level tinggi karena mencuatnya prospek kesepakatan nuklir AS-Iran. Namun, pasar skeptis kesepakatan ini mampu menjinakkan reli tajam minyak.

Seputarforex - Sempat menyentuh level tertinggi sejak tahun 2012, harga minyak mentah turun sehubungan dengan meningkatnya optimisme pasar terkait kesepakatan nuklir AS-Iran. Namun pada Jumat (04/Maret) pagi, minyak Brent berusaha menguat kembali dan bergerak pada kisaran $112.70 per barel. Harga minyak WTI (West Texas Intermediate) pun diperdagangkan pada kisaran $109.69 per barel.

Penurunan harga minyak bermula dari pernyataan Jalina Porter, wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri AS. Porter mengatakan bahwa AS dan Iran kemungkinan hampir mencapai kesepakatan nuklir dalam waktu dekat. Apabila kesepakatan tercapai, Iran akan diizinkan memasok minyak ke pasaran dunia dengan volume setara 1 persen dari kebutuhan harian global.

 

Pasar Skeptis Deal AS-Iran Mampu Jinakkan Harga Minyak

Beberapa analis mengaku tak yakin jika kesepakatan nuklir AS-Iran dapat meredam lonjakan harga minyak yang terjadi akibat invasi Rusia atas Ukraina. Perlu diketahui, AS dan sekutu pada pekan lalu memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Bahkan, Gedung Putih kembali memberikan sanksi terbaru terhadap Rusia melarang ekspor teknologi penyulingan khusus. Hal ini membuat Rusia kesulitan memodernisasi kilang minyak.

"Pasar minyak berada dalam fase eksplosif di tengah meningkatnya kemarahan terhadap Rusia… Orang-orang di dunia tidak ingin berurusan dengan negara yang melakukan kekejaman di Ukraina," kata Phil Flynn, seorang analis Price Futures Group.

Pasar cenderung enggan membeli minyak dari Rusia sebagai bentuk protes atas invasi terhadap Ukraina. Kabar dari sumber terpercaya mengungkapkan bahwa sekitar 10 kapal tanker asal Rusia telah kesulitan mendapatkan pembeli.

"Kami memperkirakan ekspor minyak Rusia akan turun sebanyak 1 juta barel per hari akibat dampak tidak langsung dari sanksi yang diterapkan AS dan sekutu… Kami memperkirakan harga minyak berpotensi melampaui $130 per barel," ungkap Jarand Rystad, Kepala Eksekutif Rystad Energy.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE