Menu

Prospek Euro Tersokong ECB Dan Penurunan Harga Gas Eropa

A Muttaqiena

EUR/USD masih menduduki rentang tertinggi sejak Juni dan EUR/GBP menghuni rentang tertinggi sejak Oktober.

Seputarforex - Euro terus mempertahankan pemulihan nilai tukarnya menjelang pergantian tahun. Pada awal sesi Eropa hari Kamis (29/Desember), EUR/USD masih menduduki rentang tertinggi sejak Juni dan EUR/GBP menghuni rentang tertinggi sejak Oktober. Dua faktor menjadi penyokong utama bagi nilai tukar euro saat ini, yakni penurunan harga gas Eropa dan keputusan ECB yang lebih hawkish.

Grafik EUR/USD Daily via TradingView

Acuan harga gas Eropa jatuh 30 persen pada pekan lalu dan terus tertekan dalam perdagangan pekan ini. Pasalnya, Rusia menyatakan kesiapan untuk melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui jalur Yamal lagi. Proyeksi permintaan juga melemah akibat beredarnya ramalan cuaca yang menunjukkan Eropa bagian utara akan mengalami suhu di atas rata-rata pada awal Januari 2023.

Penurunan harga gas Eropa menyokong pemulihan aktivitas ekonomi kawasan, kendati masih ada banyak masalah yang dapat mencuat kembali di masa depan. Di saat yang sama, beragam proyeksi seputar resesi sudah sepenuhnya dipahami oleh pelaku pasar dan tidak lagi menjadi kabar yang menghebohkan.

"Outlook EUR kami adalah netral-sampai-agak-konstruktif. Momok resesi di Kawasan Euro, masalah energi, kekhawatiran geopolitik tetap ada. Apabila situasi memburuk, maka prakiraan perlu direvisi turun. Namun, untuk saat ini, kami meyakini sebagian besar risiko sudah diperhitungkan dalam harga," kata Christopher Wong, analis di OCBC Bank, " Retorika hawkish ECB (juga) mencegah memburuknya selisih yield EU-UST dan semestinya terus menyediakan sejumlah sokongan bagi EUR."

Laporan hasil riset ING Bank baru-baru ini mengungkapkan bahwa para analisnya mensinyalir ECB ingin mengerek nilai tukar euro tahun depan. Alasannya, nilai tukar euro yang lebih kuat dapat membantu menekan laju inflasi.

"ECB jelas menginginkan euro yang lebih kuat untuk membantunya dalam peperangan melawan inflasi dan tampak sekali pada konferensi pers ECB minggu lalu bahwa Presiden Christine Lagarde ingin menyoroti bahwa ECB akan melakukan pengetatan lebih lama daripada Fed," kata Chris Turner dari ING, "Apabila ECB berhasil dalam mengerek euro lebih tinggi, maka euro akan benar-benar reli terhadap mata uang-mata uang berbobot tinggi dalam Indeks Euro. Bobot terbesar dalam Indeks ini adalah dolar AS (16%), renminbi China (14%), dan kemudian pound Inggris (12%)."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE