Menu

Prospek Konsumsi Minyak Cerah, Isu Corona Masih Membayangi

Pandawa

Harga minyak bertahan di atas level 70 karena prospek permintaan yang diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun. Namun, kekhawatiran terhadap varian terbaru virus Corona berpotensi membebani harga minyak.

Seputarforex - Harga minyak dunia bergerak stabil di atas level psikologis $70 pada perdagangan hari Selasa (15/Juni). Investor tengah menimbang prospek konsumsi minyak di musim panas dan risiko penyebaran virus Corona varian baru yang dilaporkan lebih menular.

Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $73.29 per barel, menguat 0.01 persen secara harian. Sementara itu, pergerakan minyak WTI (West Texas Intermediate) berada pada level $71.14 per barel. Secara garis besar, harga minyak masih bertahan di dekat level tertinggi sejak Mei 2019.

Sejak awal tahun, harga minyak naik didorong oleh program vaksinasi yang dinilai cukup berhasil di kawasan Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini mendukung prospek kenaikan permintaan selama musim panas. Perusahaan minyak terkemuka asal Kanada, Pembina Pipeline, mengungkapkan bahwa kondisi Amerika Utara saat ini telah kembali ke level pra-COVID dan memperkirakan outlook permintaan akan terus meningkat hingga akhir tahun.

Tidak hanya itu, China yang merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia menjadi sumber permintaan energi paling cerah saat ini. Permintaan bensin di negeri Tirai Bambu tersebut meningkat 5 persen secara tahunan di bulan Mei, mengacu pada laporan China Petroleum and Chemical Corp.

Namun di tengah katalis positif yang menaungi harga minyak, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa varian baru virus Corona telah meningkatkan transmisi secara substansial dan bisa menular lebih cepat. Kondisi ini berpotensi menahan reli bullish harga minyak yang telah terbentuk dalam beberapa minggu terakhir. Apalagi, Inggris telah memutuskan untuk memperpanjang pembatasan demi meredam penyebaran virus COVID-19 yang dianggap cukup mengkhawatirkan.

 

Kesepakatan AS-Iran masih Meragukan

Terlepas dari peluang permintaan minyak dan risiko yang berakar dari penyebaran virus Corona baru, investor saat ini juga sedang mencermati prospek kembalinya pasokan minyak Iran ke pasar global. Pembicaraan nuklir Iran dengan AS dan sekutunya di Wina pekan lalu belum menunjukkan kemajuan berarti. Kabar ini di konfirmasi langsung oleh wakil Menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, yang meragukan terjadinya kesepakatan sebelum pemilihan umum pada 18 Juni mendatang.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE