Menu

Prospek Suku Bunga The Fed Jadi Penentu Bagi Kurs EUR/USD

A Muttaqiena

Para analis menilai EUR/USD punya peluang untuk mendaki sampai 1.2000-an, jika kabar berikutnya dari AS justru menyurutkan prospek kenaikan suku bunga The Fed.

Seputarforex - Euro melemah tipis ke kisaran 1.1900-an terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini (29/Juni), menjelang serangkaian rilis data ekonomi AS yang akan dipublikasikan silih berganti sepanjang beberapa hari mendatang. Namun, para analis menilai EUR/USD punya peluang untuk mendaki sampai 1.2000-an jika kabar-kabar berikutnya dari AS justru menyurutkan prospek kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu telah menegaskan kepada Kongres AS bahwa pasar kemungkinan terlalu optimistis tentang ekspektasi kenaikan suku bunga. Ia menyatakan The Fed akan menunggu hingga target inflasi rata-rata 2 persen akan tercapai dalam waktu lama, sembari berfokus untuk mendorong terpenuhinya full-employment. Prospek kenaikan suku bunga tak hanya ditentukan oleh laju inflasi .

Ini berarti data-data tertentu akan semakin menjadi sorotan pasar, misalnya rilis Non-farm Payroll pada hari Jumat besok . Tapi peningkatan data yang sesuai ekspektasi saja belum tentu cukup untuk mendorong reli USD, karena para pejabat The Fed masih berbeda pendapat tentang perlunya perubahan kebijakan dalam waktu dekat.

Presiden The Fed New York, John Williams, pada hari Senin menegaskan lagi bahwa ia tak melihat adanya alasan untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Sedangkan Presiden The Fed St Louis, James Bullard, mengklaim suku bunga harus sudah mulai dinaikkan pada akhir tahun 2022. Dengan mempertimbangkan pendapat Powell sebelumnya, suara dovish kemungkinan relatif dominan daripada hawkish dalam penentuan kebijakan The Fed saat ini -sebuah situasi yang bermakna bearish bagi USD-.

"The Fed cenderung tak terlalu terpecah-belah seperti MPC Inggris (misalnya), tetapi ada tanda-tanda perpecahan, yang meningkatkan sensitivitas (pasar) kepada data-data yang pada akhirnya akan memenangkan argumen," kata Kit Juckes, kepala strategi FX di Societe Generale, "Untuk saat ini, dolar kehilangan momentum. Rata-rata 200-Day untuk DXY berada pada 91.5 patut diamati, dan demikian pula 1.20 untuk EUR/USD. (Sedangkan) ECB maupun perekonomian Eropa tak melakukan apa-apa untuk menopang euro."

"Kami akan mengingatkan agar jangan menyimpulkan sinyal hawkish The Fed secara berlebihan, menjelang perlambatan substansial yang kami kira (akan terjadi) memasuki 2022. Untuk saat ini, kami berdiri di pinggiran dalam pertarungan G10 vs USD," ujar Zach Pandl dari Goldman Sachs, "Dalam revisi prakiraan kami, EUR/USD mencapai 1.20 dalam 3 bulan, 1.23 dalam 6 bulan, dan 1.25 dalam 12 bulan. Dalam jangka pendek, prakiraan kami adalah EUR akan bergerak sideways, sebagiannya merefleksikan ekspektasi kami bahwa FOMC akan menahan pengumuman seputar tapering atas pembelian obligasinya hingga kuartal keempat (2021)."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE