Menu

Protes Rompi Kuning Ancam Reli Euro Dalam Jangka Panjang

A Muttaqiena

Reli Euro dibelit kekhawatiran mengenai pembengkakan defisit anggaran Prancis yang tengah dilanda protes rompi kuning.

Dalam perdagangan hari Senin ini (18/Maret), Euro berhasil mencatat penguatan dua hari beruntun. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, pasangan mata uang EUR/USD telah menguat 0.15 persen ke level 1.339, sementara EUR/GBP menanjak 0.22 persen ke level 0.8535, dan EUR/CHF naik tipis 0.06 persen ke level 1.1355. Meski demikian, apresiasinya dalam jangka panjang kemungkinan akan dipersulit oleh pembengkakan defisit anggaran di beberapa negara ekonomi utama Zona Euro, khususnya Prancis yang tengah dilanda protes rompi kuning.

Pada akhir pekan lalu, protes rompi kuning (Gilet Jaunes) kembali meletus di jalanan Paris, Prancis. Setelah sempat mereda selama beberapa waktu, demonstran kini bertindak makin agresif dengan menyatroni toko-toko kelas atas, membakar bank, merusak properti publik, dan bentrok frontal dengan polisi. Tampaknya, janji Presiden Emmanuel Macron untuk merevisi aturan pajak dan gaji minimum, gagal meredam kemarahan publik terhadap kalangan elite Prancis.

Untuk menanggulangi masalah tersebut, Macron kemungkinan akan terpaksa menggelontorkan stimulus fiskal guna melakukan reformasi struktural atas perekonomian Prancis. Padahal, stimulus semacam itu diperkirakan tak mampu dipenuhi oleh anggaran belanja pemerintah saat ini. Oleh karenanya, makin banyak pakar yang mengungkapkan kekhawatiran kalau Prancis akan menaikkan defisit anggaran hingga melampaui ambang yang ditentukan oleh Uni Eropa, demi membiayai stimulus fiskal. Hal ini berpotensi menghadirkan preseden buruk bagi negara-negara lain di kawasan tersebut.

Sebagaimana diungkapkan oleh Dimitri Zabelin, analis mata uang junior di DailyFX, "Proposal Macron tentang undang-undang gaji minimum dan pemangkasan pajak untuk para pensiunan diperkirakan membutuhkan biaya antara 8-10 Miliar Euro. Pertanyaan yang lebih besar adalah, bisakah Prancis secara keuangan -dan Zona Euro secara politik- membayarnya? ECB memiliki perangkat yang terbatas untuk menyelesaikan krisis semacam itu, karena suku bunga sudah di bawah nol dan penyediaan likuiditas dalam bentuk TLTRO sudah diumumkan pada rapat kebijakan terakhir."

Lanjutnya, "Dalam situasi seperti itu, Euro kemungkinan akan terhantam -sebagaimana situasinya saat krisis utang Yunani- sedangkan pasar saham global dan lokal terimbas pula. Namun demikian, Franc Swiss (CHF) yang anti-risiko bisa jadi menguat dalam masa-masa tersebut, karena investor bergeser dari (upaya) mengejar imbal hasil ke (upaya) menjaga modal."

Dalam time frame lebih pendek, kalender forex menunjukkan minimnya rilis data ekonomi berdampak tinggi dari Zona Euro yang dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi keuangan negara-negara anggota. Hanya ada sederetan jadwal rilis data berdampak menengah serta event pertemuan tingkat tinggi para pejabat Uni Eropa hingga akhir pekan ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE