Menu

Rapat BoJ Dan FOMC Tak Akan Guncang Pasar Lagi Maret Ini

N Sabila

Dua bank sentral yang akan menjadi fokus pada pekan ini adalah Bank Sentral Jepang dan Federal Reserve AS. Kedua bank sentral itu akan mengeluarkan kebijakan moneternya untuk bulan ini. Mereka juga sempat mengeluarkan kebijakan yang berdampak cukup bombastis dalam beberapa bulan lalu.

Dua bank sentral yang akan menjadi fokus pada pekan ini adalah Bank Sentral Jepang dan Federal Reserve AS. Kedua bank sentral itu akan mengeluarkan kebijakan moneternya untuk bulan ini. Mereka juga sempat mengeluarkan kebijakan yang berdampak cukup bombastis dalam beberapa bulan lalu.

BoJ Takkan Ubah Kebijakan

Rapat kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ) akan dimulai hari ini hingga besok. Pada Januari lalu, BoJ mengejutkan jagat perekonomian dunia dengan mengadopsi kebijakan suku bunga negatif untuk pertama kalinya, mirip dengan kebijakan ECB.

Menurut analisis dari Moodys Analytics, bulan ini BoJ tidak akan melakukan perubahan terhadap laju pembelian asetnya. "Setelah memperkenalkan kebijakan suku bunga negatif pada Januari lalu, kami yakain pada pertemuan ini (BoJ) tidak akan lagi 'menyulut kembang api'. Namun, inflasi memang masih akan konsisten di bawah target 2 persen. Oleh karena itu, pelonggaran moneter yang lebih lanjut tampaknya belum akan diperlukan."

The Fed Hanya Akan Naikkan Suku Bunga 0.25 Persen

Sejak menaikkan tingkat suku bunganya untuk pertama kali setelah hampir sewindu pada Desember 2015 lalu, The Fed mempertahankan naratif kebijakan moneternya yang bermakna bahwa kenaikan suku bunga berikutnya akan bergantung pada data-data ekonomi.

Apa yang dilakukan oleh The Fed tersebut membuat pasar saham dilanda sell-off yang tidak keruan pada bulan Januari lalu. Sejumlah pengawas pasar pun, menurut CNBC, memperkirakan bahwa The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya pada pertemuan FOMC tanggal 15-16 Maret besok, tetapi, mereka akan tetap memperhatikan bagaimana langkah Yellen dan rekan-rekannya dalam mengatur outlook kebijakan The Fed ke depannya.

Shane Oliver, Kepala Ahli Strategi Investasi di AMP Capital yang diwawancarai oleh CNBC mengatakan, "Secara khusus, 'dot-plot' rata-rata kebijakan The Fed menunjukkan bahwa kelanjutan kenaikan tingkat suku bunga tahun ini sepertinya memang masih akan diteruskan namun hanya sampai 0.25 persen saja, bukan empat seperti yang diperkirakan sebelumnya,"

Dot-plot sendiri merupakan istilah yang merujuk pada outlook kebijakan The Fed yang biasanya diterbitkan bersama dengan Ringkasan Proyeksi Ekonomi FOMC seiring dengan pernyataan kebijakan moneter. Dalam dot-plot juga terdapat berapa jumlah anggota komite FOMC yang setuju akan kenaikan suku bunga tahun ini dan berapa yang tidak setuju. Prediksi tersebut sedikit berbeda dengan prediksi pasar yang meramalkan bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga acuan AS lagi tahun 2016 ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE