Menu

Rapat ECB Agustus 2014: 3 Hal Yang Disinggung Draghi

SFN

Rapat kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) telah dilangsungkan Kamis (07/08) malam tadi. Pada dasarnya, ada tiga hal pokok yang disinggung oleh Mario Draghi dalam pertemuan tersebut, diantaranya yakni nilai tukar Euro, tingkat suku bunga, dan masalah geopolitik dengan Rusia.

Rapat kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) telah dilangsungkan Kamis (07/08) malam tadi. Pada dasarnya, ada tiga hal pokok yang disinggung oleh Mario Draghi dalam pertemuan tersebut.

1. Nilai Tukar Euro Melemah Seperti Harapan

Presiden ECB, Mario Draghi, mensinyalir bahwa dirinya telah cukup gembira dengan penurunan yang terjadi pada nilai tukar Euro baru-baru ini. Selain itu, pihak ECB juga tengah membuat ancang-ancang untuk mengambil tindakan yang dapat melemahkan mata uang tunggal tersebut lebih jauh.

"Fundamental-fundamental terkait kelemahan nilai tukar Euro saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan kondisi pada dua atau tiga bulan lalu." kata Draghi. Sejak mencapai puncak di kisaran $1.40 pada kuartal lalu, nilai tukar Euro makin melemah terhadap Dolar. Sebelum konferensi pers Draghi digelar, EUR/USD berada pada posisi 1.3386. Namun, setelah konferensi, pair tersebut jatuh hingga ke 1.3340 sebelum kembali pulih perlahan.

2. Tidak Ada Perubahan Tingkat Suku Bunga

Seperti yang telah diperkirakan, ECB tidak mengambil kebijakan baru terkait suku bunga. Pada tanggal 5 Juni lalu, ECB memutuskan penerapan suku bunga deposito negatif sebesar -0.1% dan suku bunga pinjaman kembali dipangkas hingga 0.15%. Draghi dan rekan-rekannya membutuhkan waktu untuk melihat reaksi lebih lanjut pasca kebijakan suku bunga rendah tersebut. Masih, Draghi tetap menekankan terbukanya peluang pelonggaran stimulus apabila dibutuhkan dan ECB bersiap-siap untuk melakukan program pembelian ABS (asset backed securities).

3. Masalah Geopolitik

Pada kesempatan malam tadi, Draghi juga menyinggung perihal ketegangan politik yang terjadi antara blok barat dengan Rusia. Menurutnya, risiko perekonomian di Area Euro makin meningkat akibat masalah tersebut. Euro tertekan oleh minat risiko pasar yang berkurang setelah PM Rusia, Dmitry Medvedev menyatakan pemberlakuan larangan impor makanan dari Uni Eropa dan AS sebagai bentuk balasan atas sangsi terhadap Moskow akibat masalah Ukraina.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE