Menu

Ratu Elizabeth II Setuju Suspensi Parlemen Inggris, Pound Makin Kritis

A Muttaqiena

Pound melanjutkan pelemahan versus mata uang mayor. Kemelut brexit semakin ruwet lantaran manuver terbaru PM Boris Johnson membungkam parlemen Inggris.

Poundsterling jatuh 0.15 persen lagi ke kisaran 1.2192 terhadap Dolar AS dalam perdagangan hari ini (29/Agustus), sementara pelaku pasar berupaya menelaah konsekuensi dari suspensi parlemen Inggris. Pound juga melemah terhadap Euro dan Yen, karena prospek "No-Deal Brexit" dan pemilu dini dikhawatirkan telah meningkat sebagai imbas dari suspensi tersebut.

Pada hari Rabu, pelaku pasar dihebohkan oleh berita bahwa PM Inggris Boris Johnson akan mengajukan permohonan kepada Ratu Elizabeth II untuk menangguhkan masa sidang parlemen (proroguing parliament) dari 9 September hingga 14 Oktober. Sekitar beberapa jam kemudian, laporan media mengungkapkan bahwa Ratu Elizabeth II telah menyetujui permohonan tersebut.

Menurut koresponden kerajaan untuk BBC, Jonny Dymond, Ratu tidak mungkin menolak permohonan Perdana Menteri, karena beliau tak memiliki ruang untuk membuat keputusan politik. Ratu harus bertindak berdasarkan saran Perdana Menteri; sedangkan masalah seperti ini selayaknya diselesaikan di Westminster, bukan di Buckingham Palace.

Para pengamat politik sepakat bahwa manuver PM Johnson tersebut memangkas prospek digelarnya referendum kedua mengenai brexit. Di saat yang sama, manuver itu meningkatkan prospek pemilu dini, apabila para anggota parlemen Inggris mampu mencapai kesepakatan untuk mengirim mosi tak percaya dan melengserkan Johnson dari kursi Perdana Menteri dalam waktu singkat.

"GBP merosot tajam kemarin, setelah pengumuman bahwa parlemen Inggris akan disuspensi pada pekan kedua bulan September hingga tanggal 14 Oktober. Langkah tersebut memberikan jendela kecil bagi penentang 'No-Deal Brexit' di parlemen untuk memblokir keluarnya Inggris dari Uni Eropa dengan cara demikian pada 31 Oktober. Pasar sekarang akan memantau reaksi partai-partai oposisi saat parlemen bertemu kembali pekan depan," kata Robin Wilkin dari Lloyds Bank.

Pimpinan House of Commons, Jacob Rees-Mogg, hari ini menyatakan bahwa anggota parlemen yang ingin memblokir "No-Deal Brexit" cuma punya dua pilihan: mengubah undang-undang atau mengubah pemerintahan (dalam waktu sesingkat-singkatnya). Apabila anggota parlemen gagal mencapai kesepakatan dalam pilihan yang sama, maka Inggris akan keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober, dengan maupun tanpa deal.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD

Budi

Johnson baru naik mau di-mosi lagi. Klo berhasil, penggantinya ntar digituin juga.
Gitu aja terus, sampe Prince George jadi raja.. wkwkw





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE