Menu

RBA Tak Ubah Kebijakan Namun Soroti Penguatan Dolar Australia

N Sabila

Bank Sentral Australia (RBA) tetap mempertahankan kebijakan moneternya dan tak mengubah tingkat suku bunganya. Akan tetapi, RBA terdengar sedikit lebih dovish daripada satu bulan sebelumnya karena penguatan Dolar Australia baru-baru ini menekan outlook ekonomi Australia.

Bank Sentral Australia (RBA) pada hari Selasa (05/04) ini memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneternya dan tak mengubah tingkat suku bunganya. Akan tetapi, RBA terdengar sedikit lebih dovish daripada satu bulan sebelumnya karena penguatan Dolar Australia baru-baru ini menekan outlook ekonomi Australia.



AUD/USD melonggar dari level puncak 0.759 sesaat setelah kebijakan RBA tersebut dirilis, dan menduduki posisi 0.7565 saat berita ini ditulis.

Gubernur RBA, Glenn Stevens, mempertahankan tingkat suku bunga 2 persen, namun menyoroti bahwa outlook perekonomian Australia sedikit melemah karena terapresiasinya mata uang Australia.

"Dalam situasi seperti saat ini, nilai tukar yang terapresiasi dapat menyulitkan penyesuaian ekonomi yang sedang dibangun," kata Glenn Stevens pada hari ini di Sydney.

"Dolar Australia agak terapresiasi baru-baru ini. Secara khusus, hal ini merefleksikan adanya peningkatan dalam harga komoditas, namun perkembangan moneter di belahan dunia yang lain juga memainkan peran."


Analis Ekspektasikan Suku Bunga RBA 1.75%

Sejumlah analis masih mengeskpektasikan pemotongan tingkat suku bunga RBA selama tahun 2016 ini di bawah tekanan dari kuatnya Dolar Australia. Paul Dales daro Capital Economics memperkirakan RBA akan memotong suku bunganya hingga 1.5 persen sementara sebagain besar analis memperkirakan kemungkinan yang lebih konservatif dimana suku bunga terendah Australia akan mencapai 1.75 persen saja.

"Apresiasi Dolar Australia ini sebagian diakibatkan dari pengaturan kebijakan moneter global yang berpadu dengan harga komoditas yang mulai memantul naik," kata Mieke Welvaert, dari Infometrics kepada WBP Online sebelum kebijakan RBA dirilis tadi siang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE