Menu

RBNZ Pertahankan Suku Bunga Hingga 2020, NZD/USD Anjlok

Pandawa

Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga di 1.75 persen hingga 2020, karena kondisi ekonomi domestik yang dinilai belum membaik.

Mata uang Dolar Selandia Baru mencatatkan penurunan tajam selama sesi Asia hari Kamis (9/8), setelah Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga di rekor terendah sebesar 1.75 persen hingga 2020. Keputusan ini ditetapkan karena kondisi ekonomi domestik Selandia Baru dinilai belum membaik. Kebijakan bank sentral dan Outlook tersebut menjadi katalis negatif terhadap Dolar New Zealand, dan akhirnya memicu seller untuk mendorong NZD/USD turun hingga menembus rekor Low 26 bulan.

Pada pukul 8:30 WIB, NZD/USD diperdagangkan pada level 0.6667, atau melemah 1.29 persen dari harga pembukaan hari Kamis kemarin. Saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut sudah berupaya menutupi pelemahannya dengan menguat tipis ke kisaran 0.6681. Selain terhadap USD, Dolar Selandia Baru juga terpantau melemah terhadap major currencies lain seperti Euro, Sterling dan Dolar Kanada.

 

Pernyataan Gubernur RBNZ Lemahkan Kiwi

Keputusan RBNZ untuk mempertahankan suku bunga di level 1.75 persen hingga 2020, membuat perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dan RBNZ jadi semakin mencolok. Padahal, dalam pertemuan sebelumnya, RBNZ memproyeksikan suku bunga akan naik 25 basis poin menjadi 2.0 persen pada pertengahan tahun 2019.

Pernyataan Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) pada pertemuan bulan ini juga dinilai lebih dovish dari pertemuan sebelumnya, karena bertepatan dengan kondisi perekonomian yang melambat dalam beberapa waktu terakhir. Gubernur RBNZ, Adrian Orr, mengambarkan kondisi New Zealand saat ini sebagai "risiko perlambatan ekonomi".

"Pertumbuhan moderat seperti sekarang ini dapat bertahan dalam waktu lebih lama. Kepercayaan bisnis yang rendah telah mempengaruhi sektor pekerjaan dan Investasi," kata Adrian Orr saat berbicara dalam sebuah konferensi pers setelah pengumuman suku bunga RBNZ, Kamis pagi (9 Agustus) waktu setempat.

Di samping itu, RBNZ juga menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2019, dari yang semula 3.1 persen menjadi 2.6 persen.

 

Apa Kata Ekonom?

"Kami lebih khawatir terhadap dampak negatif perlambatan ekonom terhadap konsumsi dan investasi, setelah keputusan RBNZ untuk memperpanjang waktu pelonggaran kebijakan moneter. Risiko negatif juga dialami oleh sektor bisnis, karena kepercayaan bisnis semakin rendah," kata Paul Dales, kepala ekonom di Capital Economics.

Dales kemudian menambahkan, "Pandangan kami sebelumnya terkait suku bunga RBNZ yang akan bertahan di level rendah hingga 18 bulan mendatang benar benar terealisasi. Besar kemungkinan suku bunga nantinya bertahan di level rendah untuk waktu yang lebih lama lagi."

Perekonomian Selandia Baru sepanjang 2018 memang lebih lunak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga membuat kepercayaan bisnis merosot ke posisi terendah dalam beberapa dekade terakhir. Hal itu sekaligus meningkatkan kekhawatiran mengenai potensi perlambatan dalam ekonomi domestik.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE