Menu

RBNZ Umumkan Stimulus Tambahan, NZD/USD Justru Menguat

Pandawa

Dalam pernyataan terbaru pagi ini, RBNZ setuju untuk menggelontorkan lebih banyak stimulus tambahan di luar LSAP. Namun, Dolar NZ justu menguat karena sentimen risk on.

Seputarforex - Pada hari Rabu (11/November), Bank Sentral New Zealand (RBNZ) mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 0.25 persen, sesuai dengan ekspektasi ekonom sebelumnya. Namun, komite kebijakan moneter RBNZ juga meluncurkan stimulus moneter tambahan untuk mendongkrak inflasi konsumen dan sektor tenaga kerja.


RBNZ menyatakan bahwa stimulus tambahan akan diberikan melalui Funding for Lending Program (FLP) yang dimulai pada bulan Desember. Program stimulus ini tidak menggantikan agenda pembelian aset skala besar (LSAP) senilai $100 miliar yang saat ini masih dipertahankan.

Dalam statement kebijakan moneter pagi ini, RBNZ mengkonfirmasi bahwa aktivitas perekonomian semakin pulih baik di tingkat domestik maupun internasional. Trend ini terbukti dengan meningkatnya beberapa indikator ekonomi seperti sektor tenaga kerja, pengeluaran konsumen, GDP, dan harga aset.

Meskipun demikian, guncangan pandemi yang terjadi terus-menerus secara global dikhawatirkan berpengaruh terhadap lemahnya tekanan inflasi dan pemulihan lapangan kerja. Kondisi inilah yang mendasari RBNZ untuk memberikan stimulus tambahan untuk menggenjot beberapa sektor ekonomi yang pemulihannya terlihat lambat.

 

Risk On Masih Dominan, NZD/USD Bullish

Pengumuman suku bunga RBNZ dan rencana penambahan stimulus tak melemahkan pergerakan Dolar New Zealand pada sesi perdagangan pagi ini. Pair NZD/USD justru menguat tajam dan berada di kisaran 0.6853. Kenaikan 0.51 persen dari level Open harian disinyalir merupakan efek dari sentimen risk on yang masih mendominasi pasar.

Pasalnya, aset-aset berisiko tinggi seperti Dolar New Zealand sedang dalam trend positif sehubungan dengan kemenangan Biden dalam Pilpres AS dan kabar baik mengenai vaksin virus Corona. Efektivitas uji coba vaksin oleh Pfizer telah menumbuhkan harapan terhadap pemulihan dari dampak pandemi yang selama hampir setahun terakhir terus membayangi perekonomian global.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE