Menu

Rebound Dolar AS Tersendat Berbagai Sentimen Negatif

Pandawa

Membaiknya data manufaktur AS belum mampu mendongkrak USD lebih jauh karena deal stimulus yang belum jelas dan tingginya angka kasus COVID-19 di AS.

Seputarforex - Rebound Dolar AS mulai berbalik pada perdagangan Asia hari Selasa (04/Agustus), karena investor kembali menimbang prospek tercapainya deal stimulus AS untuk pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Pada saat berita ini ditulis, Indeks DXY yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor lainnya berada di kisaran 93.47, atau melemah 0.04 persen secara harian.

Pergerakan Indeks Dolar AS pagi ini mencerminkan bahwa USD telah kehabisan penopang untuk melanjutkan pergerakan bullish-nya. Berbagai sentimen negatif masih mendominasi pasar saat ini, mulai dari lonjakan kasus COVID-19 hingga masih belum jelasnya prospek deal stimulus AS. Padahal pada sesi sebelumnya, Dolar AS sempat mencoba pulih karena data PMI Manufaktur bulan Juli yang mengungguli ekspektasi. Pelaku pasar yang enggan berspekulasi lebih jauh pun memilih untuk melepas dolar.

"Pada titik ini, pelaku pasar mulai bertanya-tanya apakah (penguatan Dolar AS) ini hanya koreksi atau memang rebound yang sebenarnya… Data manufaktur yang lebih baik dan ekuitas yang kokoh adalah sentimen pendorong Dolar, tetapi kasus COVID-19 yang belum menunjukkan tanda mereda dan menguatnya harga komoditas telah menekan Dolar," kata seorang analis ANZ.

Kasus virus Corona di negeri Paman Sam terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Data terbaru menunjukkan bahwa AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, dengan total penderita Corona mencapai 4.8 juta. Sementara itu, pertambahan kasus baru secara harian belum menunjukkan penurunan yang menjanjikan.

Tak pelak, tingginya penyebaran pandemi menghapus optimisme pelaku pasar. Terkait hal ini, analis lebih memilih untuk menimbang dampaknya terhadap indikator-indikator ekonomi ke depan. "Pemulihan ekonomi akan tersendat selama pandemi belum terkendali di sebagian besar segmen dari perekonomian global… Kami mengharapkan sensitivitas data ekonomi bulan Agustus untuk menegaskan seperti apa kondisi perekonomian saat ini," kata Alan Ruskin, kepala strategi internasional Deutsche Bank.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE