Menu

Reli Dolar Terpacu Data ADP, Abaikan Ulah Fitch

A Muttaqiena

Lembaga pemeringkat utang Fitch kemarin menurunkan rating obligasi Amerika Serikat, tetapi kurs dolar AS tetap menguat.

Seputarforex - Lembaga pemeringkat utang Fitch kemarin menurunkan rating obligasi Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+. Langkah tersebut memicu kemurkaan Gedung Putih dan mengejutkan pelaku pasar. Kendati demikian, Indeks Dolar AS (DXY) melanjutkan reli sampai menyentuh level tertinggi harian pada 102.77 dalam sesi New York hari Rabu (2/Agustus).

Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan bahwa jumlah payroll swasta non-pertanian di Amerika Serikat meningkat sebanyak 324k pada Juli 2023. Jumlahnya lebih sedikit daripada kenaikan 455k pada bulan sebelumnya, tetapi jauh lebih banyak daripada estimasi konsensus yang hanya 189k.

Ini berarti kondisi pasar tenaga kerja AS melemah secara bertahap, tetapi tak seburuk perkiraan pasar. Pasar menganggap simpulan tersebut sebagai gelagat positif menjelang rilis data Non-farm Payroll pada hari Jumat, sehingga kurs dolar AS terus menguat. Sementara itu, pasar mengesampingkan penurunan peringkat surat utang AS oleh Fitch.

Fitch menurunkan peringkat surat utang AS dengan beberapa alasan. Pertama, kondisi fiskal AS yang memburuk selama tiga tahun ke depan. Kedua, ketegangan berulang-ulang dalam negosiasi plafon utang pemerintah AS telah mengancam kemampuan negeri Paman Sam untuk melunasi utang-utangnya.

Goldman Sachs berpendapat penurunan peringkat tersebut tidak memuat informasi baru. Selain itu, mereka menilai tidak ada investor besar yang akan menjual koleksi obligasi US Treasury-nya lantaran perubahan tersebut.

Reaksi negatif pasar terhadap kabar ini terbatas pada bursa saham. Minat risiko pasar memburuk, sehingga indeks saham AS dan global sama-sama tumbang. Tapi situasi itu justru semakin mengunggulkan status dolar AS sebagai safe haven .

"Bahkan saat ada kabar buruk... ada perilaku di mana perusahaan-perusahaan dan orang-orang berpikir 'saya membutuhkan dolar saya untuk membayar tagihan-tagihan dan utang-utang berdenominasi dolar'," kata Jane Foley, kepala strategi FX di Rabobank, sebagaimana dilansir dari Reuters, "Inilah mengapa menurut saya benar-benar tidak ada tekanan balik yang besar dari berita semacam ini. Karena hal itu tidak mengubah fakta bahwa orang masih membutuhkan dolar di seluruh dunia."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE