Menu

Reli Dolar Tertahan Setelah Efek Trump Mereda

A Muttaqiena

Efek Trump kembali mewarnai perdagangan kemarin. Tapi posisi dolar AS kembali flat pada perdagangan hari ini.

Seputarforex - Efek Trump kembali mewarnai perdagangan kemarin. Pernyataan konfrontatif sang Presiden AS ke-45 tentang China telah memicu aksi jual massal di bursa saham dunia, dan mengakibatkan beragam mata uang anjlok versus dolar AS. Namun, reli dolar AS dalam perdagangan sesi Asia hingga awal sesi Eropa hari ini (9/September) tertahan pada area resistance 93.50-93.60.

Dalam pidatonya pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengancam akan putus hubungan total (decoupling) dengan China dan menerapkan bea impor besar-besaran terhadap produk asal China. Ia juga mengatakan akan mengenakan sanksi pada perusahaan-perusahaan AS yang meng-outsource produksinya ke China, jika berhasil terpilih kembali dalam pilpres AS mendatang.

"Kita akan menjadikan Amerika sebuah adidaya dunia di bidang manufaktur dan kita akan mengakhiri ketergantungan pada China secara total, baik dengan decoupling ataupun menerapkan tarif masif seperti yang telah saya lakukan," kata Trump.

"Kita akan memproduksi suplai medis kritis kita di Amerika Serikat, kita akan membuat subsidi pajak untuk (produk) Made in America dan membawa pekerjaan kembali ke AS dari China, dan kita akan menerapkan tarif kepada perusahaan yang meninggalkan Amerika untuk menciptakan lapangan kerja di China dan negara-negara lain," lanjutnya, "Kita akan melarang kontrak federal bagi perusahaan-perusahaan yang outsource ke China, dan akan menuntut pertanggungjawaban China atas virus yang menyebar ke seluruh dunia."

Pernyataan Trump memicu aksi jual pada saham-saham teknologi AS yang terkenal memproduksi sebagian besar komponennya di China. Di saat yang sama, bursa juga mencemaskan perkembangan riset vaksin virus Corona. AstraZeneca -yang mengembangkan vaksin bersama universitas Oxford- mengungkapkan telah menghentikan pengujian vaksinnya karena penemuan efek samping serius pada partisipan. Beragam kabar ini mendorong dolar AS menguat dan terus menjauh dari rekor terendah pada kisaran 92.00.

"Posisi pada forex dan kelas aset lain (sebelumnya) telah condong pada 'risk on', harga ekuitas lebih mahal, kurva yield lebih tinggi, dan dolar yang lebih lemah. Sebagian besar posisi itu sekarang mundur dan diutak-atik seiring masuknya kita ke 'krisis musim gugur'," kata Stephen Gallo, analis mata uang dari BMO Capital Markets.

Meski demikian, Gallo menilai pergerakan dolar tersebut belum menandai perubahan komplit dari tren penurunan sebelumnya. Masih diperlukan pemantauan lebih lanjut untuk menentukan seberapa signifikan perubahan kali ini.

Pelaku pasar kini tengah menantikan beberapa event penting dari luar Amerika Serikat. Antara lain pengumuman suku bunga Kanada nanti malam, pengumuman pemerintah Inggris terkait brexit hari ini, serta pengumuman kebijakan ECB pada hari Kamis. Dolar AS berpotensi melanjutkan reli bullish lagi jika perundingan dagang pasca-brexit bubar dan bank-bank sentral lain menyampaikan wacana yang bernada negatif bagi mata uang masing-masing.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE