Menu

Reli Harga Minyak Terhenti Jelang Pembicaraan Nuklir AS - Iran

Pandawa

Harga minyak turun dari level tertinggi 2 tahun karena aksi profit taking investor. Para pelaku pasar tengah mengantisipasi hasil pembicaraan nuklir AS-Iran.

Seputarforex - Harga minyak mundur setelah menyentuh level tertinggi 2 tahun pada perdagangan awal pekan (07/Juni). Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent berada di kisaran $71.69 per brrel atau melemah sekitar 0.2 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $69.31 per barrel, melemah 0.09 persen dari harga Open harian.

Setelah melonjak signifikan dalam kurun waktu 2 minggu terakhir karena didorong oleh meningkatnya permintaan bahan bakar untuk perjalanan musim panas, momentum kenaikan harga minyak terlihat mulai melambat. Pasalnya, investor tengah mengantisipasi pembicaraan nuklir AS-Iran yang akan berlangsung minggu ini di Wina.

Hasil dari pertemuan ini berpotensi mempengaruhi prospek pasokan minyak di bulan-bulan mendatang. Apabila kesepakatan tercapai, maka AS akan menghapus sanksi ekonomi terhadap Iran. Hal ini dapat membuka pintu bagi pasokan minyak Iran untuk membanjiri pasar global dan membebani harga minyak. Iran sendiri telah berencana meningkatkan produksi minyak sebesar 500 ribu - 1 juta barel per hari setelah pemilu bulan ini.

Menurut Avtar Sandu, manajer komoditas senior Phillips Futures di Singapura, investor mungkin telah menjual beberapa kontrak (perdagangan minyak) untuk mengambil keuntungan ketika WTI mencapai $70 per barel. Hal itu dilakukan sembari menanti kejelasan terkait pembicaraan nuklir AS-Iran minggu ini.

"Perhatian utama investor saat ini adalah mengenai apakah pasokan minyak Iran akan kembali ke pasar atau tidak. Tetapi kami memperkirakan mungkin tidak akan ada kesepakatan sebelum pemilihan presiden Iran," Sandu menambahkan.

Pendapat lain datang dari utusan Eropa yang mengoordinasikan negosiasi AS-Iran. Ia mengatakan bahwa kesepakatan bisa dicapai pada pembicaraan minggu ini, meski diplomat senior lain masih menyoroti sulitnya mencapai keputusan yang bisa disepakati kedua belah pihak.

Meski dikhawatirkan berdampak buruk bagi harga minyak, sebagian analis menilai jika kesepakatan AS-Iran tidak akan mengguncang reli saat ini. Pasalnya, permintaan minyak global akan melebihi pasokan pada paruh kedua tahun ini seiring dengan meluasnya vaksinasi di banyak negara.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE