Menu

Reli Pound Berlanjut Usai Pemilu Inggris, Sorotan Kembali Ke Brexit

A Muttaqiena

Setelah hasil pemilu Inggris resmi memenangkan partai Konservatif, reli Pound memantau kelanjutan saga brexit.

Poundsterling melanjutkan reli dalam perdagangan hari ini (16/Desember), tetapi laju kenaikan mulai melambat. Saat berita ditulis menjelang akhir sesi Eropa, GBP/USD berjuang mempertahankan kenaikan harian 0.25 persen di level 1.3366, sedangkan EUR/GBP diperdagangkan dalam kisaran terbatas sekitar 0.8300-an.

Hasil pemilu Inggris resmi mendudukkan pemerintahan mayoritas partai Konservatif dalam posisi kokoh untuk melanjutkan negosiasi brexit dengan Uni Eropa. Perhitungan real-time telah usai dengan hasil yang tak jauh berbeda dengan proyeksi exit poll . Partai Konservatif mengakuisisi 365 kursi parlemen (43.6%), jauh melebihi ambang 326 yang perlu diperoleh untuk membangun pemerintahan mayoritas.

Labour menderita kekalahan parah karena hanya memperoleh 203 kursi (32.2%), sehingga Jeremy Corbyn memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan pimpinan partai. Dua partai lain yang mendapatkan peringkat empat besar adalah SNP dengan 48 kursi (3.9%) dan Liberal Demokrat dengan 11 kursi (11.6%).

Pelaku pasar maupun para pejabat tinggi Inggris menanggapi hasil pemilu dengan hangat. Poundsterling mencetak rekor terbaik multi-tahun terhadap beragam mata uang lain, sementara bursa saham Inggris kembali bergairah. Namun, perhatian pasar kini beralih pada upaya PM Boris Johnson untuk melanggengkan brexit.

Juru Bicara Downing Street baru saja menyampaikan bahwa PM Boris Johnson akan kembali memboyong Withdrawal Agreement Bill (legislasi yang dijadikan medium untuk meratifikasi kesepakatan brexit) ke hadapan Parlemen Inggris secepat hari Jumat besok. Ratifikasi legislasi tersebut memudarkan prospek "No-Deal Brexit", tetapi bukan berarti Inggris dan Uni Eropa akan mampu menyelesaikan brexit dengan lancar.

"Dengan ketidakpastian seputar hasil pemilu kini dieliminasi, lebih banyak kejelasan terkait proses brexit akan memberikan lebih banyak dukungan bagi Pound antara 1.3300-1.3500. Potensi kenaikan Pound diredam oleh prospek deal brexit yang lebih 'hard' di bawah pemerintahan Konservatif yang baru. Pasar sekarang akan mulai memantau data Inggris, dan Bank of England, sebagai penggerak Pound, dan untuk memperkirakan apakah jalan yang lebih jelas menuju brexit akan mengembalikan investasi dan sentimen bisnis," kata Friz Louw, seorang analis mata uang di MUFG.

Sementara itu, laporan ekonomi terbaru menunjukkan hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) kembali terpuruk dalam area kontraksi. Skor PMI preliminer untuk sektor manufaktur Inggris turun dari 48.9 menjadi 47.4 pada bulan Desember 2019. PMI untuk sektor jasa juga terkoreksi dari 49.3 menjadi 49.0, sehingga data komposit ambruk dari 49.3 menjadi 48.5. Semua data meleset dari ekspektasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE