Menu

Reli USD/JPY Terhadang Peringatan Otoritas Jepang

A Muttaqiena

Dua petinggi Jepang menekankan pentingnya meredam fluktuasi nilai tukar yen, meskipun tidak menyatakan akan melakukan intervensi langsung di pasar forex.

Seputarforex - Pengumuman data inflasi Amerika Serikat kemarin telah memicu penguatan dolar AS terhadap berbagai mata uang mayor lain, termasuk yen Jepang. Namun, reli USD/JPY tertahan pada 150.80-an dalam perdagangan hari Rabu (14/Februari) lantaran adanya peringatan keras dari para petinggi Jepang.

Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Luar Negeri, mengisyaratkan bahwa negaranya dapat mengambil "tindakan yang sesuai" di pasar forex jika diperlukan. Ia menekankan pentingnya meredam fluktuasi nilai tukar, meskipun tidak menyatakan kesiapan untuk melakukan intervensi secara eksplisit.

"Pergerakan mata uang baru-baru ini terjadi dengan cepat. Yen telah melemah hampir 10 yen dalam jangka waktu satu bulan atau lebih, (dan) pergerakan yang sangat cepat seperti itu tidak baik bagi perekonomian," kata Kanda kepada para wartawan di kantornya.

"Kami selalu mengawasi pasar 24 jam sehari, 365 hari setahun untuk bersiap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi, seperti bencana alam," lanjut Kanda, "Kami tidak menargetkan tingkat (nilai tukar) mata uang tertentu, melainkan kami secara komprehensif mempertimbangkan berbagai faktor, seperti seberapa cepat pergerakannya dan seberapa jauh penyimpangannya dari fundamental."

Beberapa jam kemudian, Menteri Keuangan Shunichi Suzuki menyampaikan peringatan serupa. Suzuki juga tak menjawab saat ditanya mengenai apakah otoritas Jepang akan melakukan intervensi di pasar uang.

"Kami mengawasi pasar dengan lebih cermat," kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki kepada wartawan, "Pergerakan (nilai tukar) yang cepat tidak diinginkan bagi perekonomian."

Peringatan-peringatan tersebut berhasil mengerem pelemahan nilai tukar yen dalam jangka pendek. Sementara itu, pelaku pasar masih terus mempertimbangkan kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya dan kapan BoJ menaikkan suku bunganya.

Mayoritas pelaku pasar saat ini memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Mei atau Juni. Sedangkan BoJ kemungkinan menaikkan suku bunganya dari -0.1% menjadi 0.0% pada Maret atau April — lalu tidak menaikkannya lagi . Ekspektasi selisih suku bunga kedua bank sentral tetap sangat lebar, sehingga mengakibatkan pasar cenderung melepas yen dan membeli dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE