Menu

Retail Sales AS Turun, Dolar Makin Tertekan

Nadia Sabila

Penjualan Ritel AS menyusut akibat virus Corona babak dua di AS. Dolar makin melemah karena hal tersebut berpadu dengan kebuntuan stimulus fiskal AS.

Seputarforex - Penjualan Ritel (Retail Sales) Amerika Serikat hanya naik 1.2 persen di bulan Juli, lebih rendah dari pencapaian bulan sebelumnya di 8.4 persen. Perolehan tersebut tak memenuhi ekspektasi kenaikan 1.9 persen. Penyebab hasil mengecewakan ini adalah berkurangnya pembelian kendaraan bermotor di tengah pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial di sejumlah wilayah AS akibat virus Corona babak dua.

Di sisi lain, data Core Retail Sales AS naik 1.9 persen di bulan Juli, lebih tinggi daripada ekspektasi 1.3 persen. Core Retail Sales adalah perhitungan penjualan ritel yang tidak memasukkan penjualan otomotif.

Menurut para pengamat ekonomi, Penjualan Ritel AS terancam kembali kehilangan momentum karena para pengangguran tak mendapatkan lagi ekstra tunjangan $600 yang habis masa berlakunya bulan lalu. Di lain pihak, parlemen AS belum juga menemukan kesepakatan terkait tunjangan ekstra tersebut, walaupun Presiden AS Donald Trump sudah meneken tambahan $400 pada hari Sabu (08/Agustus) lalu.

 

Pemerintah AS Tak Becus Tangani Pandemi, Dolar Turun

Pasca rilis laporan tersebut, Dolar AS semakin melemah. Di sesi perdagangan Jumat (14/Agustus) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.15 persen ke 93.10, melanjutkan pergerakan bearish tiga hari berturut-turut. Sebaliknya, EUR/USD melengkapi reli tiga hari dengan kenaikan 0.16 persen ke 1.1832.

Para investor mencari mata uang negara lain yang performa ekonominya lebih meyakinkan ketimbang AS, khususnya dalam hal penanganan pandemi. Eropa adalah salah satu yang telah berhasil menyepakati stimulus, sehingga nilai Euro lebih kuat dibanding Dolar AS saat ini.

Harapan akan tercapainya kesepakatan stimulus tambahan hari ini kian memudar karena Senat dan House telah memasuki masa reses. Mereka belum menjadwalkan lagi perundingan dengan tim negosiator Gedung Putih.

"Faktanya, (penyebaran) virus Corona di AS adalah epidemi yang paling buruk dibandingkan dengan negara maju lainnya. Hal ini karena kurangnya pengelolaan dari pemerintah AS sendiri," kata Ranko Berich, analis dari Monex Europe, "Ini artinya wabah tersebut telah menciptakan prospek yang secara material lebih buruk untuk ekonomi AS dibandingkan negara-negara (maju) lainnya."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE