Menu

Rilis Data Ekonomi Inggris Ditunda, GBP/USD Merana

A Muttaqiena

Penundaan rilis sebagian laporan tenaga kerja hari ini memicu krisis kepercayaan atas akurasi data ekonomi Inggris. GBP/USD pun melempem.

Seputarforex - Dolar AS berupaya memulihkan keperkasaannya pekan ini, sementara pound sterling terkekang dekat level terendah multibulan. GBP/USD terpuruk di bawah ambang 1.2200 saat berita ditulis pada akhir sesi Eropa hari Selasa (17/Oktober), masih beredar dalam rentang yang telah dihuni sejak akhir pekan lalu.

Para trader Sterling sempat menantikan pengumuman sepaket laporan tenaga kerja Inggris hari ini. Namun, pihak berwenang malah menunda perilisan sebagian besar data sampai pekan depan.

UK Office for National Statistics (ONS) hari ini cuma merilis data pendapatan rata-rata dengan dan tanpa bonus yang berbasis pada catatan HM Revenue & Customs. Data tersebut menunjukkan perlambatan pertumbuhan gaji dari 8.5% menjadi 8.1% pada Agustus 2023, padahal konsensus sebelumnya memperkirakan 8.3%.

Perlambatan pertumbuhan gaji menandakan tekanan inflasi yang kian memudar, sehingga semakin mengikis prospek kenaikan suku bunga lanjutan. Ini merupakan perkembangan negatif bagi Sterling. Apalagi, penundaan rilis sebagian laporan tenaga kerja hari ini memicu krisis kepercayaan atas akurasi data ekonomi Inggris.

The Financial Times melaporkan bahwa ONS tiba-tiba menunda rilis data Tingkat Pengangguran, Klaim Pengangguran, dan berbagai data lain yang berbasis pada survei angkatan kerja (LFS). Alasannya, ONS merasa membutuhkan waktu lebih banyak untuk "menghasilkan estimasi terbaik".

Darren Morgan, Direktur Analisis dan Produksi Statistik Ekonomi ONS, mengatakan kepada The Financial Times bahwa penundaan tersebut "karena kami ingin yakin pada data yang kami keluarkan" dan tidak berkaitan dengan data-data sebelumnya. Akan tetapi, ia mengakui bahwa data-data LFS belakangan ini memang menyimpang dari data-data lainnya.

Penyimpangan paling mencolok terlihat pada Tingkat Pengangguran yang mengalami kenaikan tajam selama musim panas, padahal data-data lain menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja Inggris yang lebih kuat. Banyak pihak juga mempertanyakan keselarasan data lainnya.

Seorang pejabat Bank Sentral Inggris (BoE) sudah lebih dulu mengungkapkan keraguannya terhadap akurasi data ONS. Kepala Ekonom BoE Huw Pill pada hari Senin menyampaikan kesangsiannya atas data pertumbuhan gaji rata-rata yang mencapai lebih dari 8%, padahal data-data lain mengindikasikan tekanan gaji yang lebih lemah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE