Menu

Rilis GDP Australia Mengecewakan, AUD/USD Melemah

Pandawa

Data GDP Australia di kuartal ketiga yang kurang positif, berpotensi menurunkan Outlook RBA terhadap perekonomian untuk kuartal keempat. AUD/USD pun turun drastis.

Dolar Australia melemah cukup signifikan di sesi perdagangan Asia hari Rabu (5/12), setelah rilis data GDP kuartal ketiga yang berada di bawah ekspektasi. Pada pukul 07:54 WIB, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7308, setelah beberapa saat yang lalu sempat melemah hingga area 0.72.

Menurut data yang dirilis oleh Departemen Stastistik Australia (ABS), perekonomian hanya tumbuh 0.3 persen selama periode Juli-September 2018, lebih rendah dibandingkan ekspektasi 0.6 persen. Padahal, pada kuartal sebelumnya, GDP Australia sanggup mencatatkan pertumbuhan sebesar 0.9 persen.

Dalam basis tahunan, GDP Negeri Kangguru tersebut tumbuh 2.8 persen YoY atau berada di bawah ekspektasi ekonom yang 3.3 persen. Perlambatan ekonomi tahunan juga terasa jika dibandingkan dengan data kuartal kedua, yang sebelumnya memperlihatkan kenaikan ke level 3.1 persen.

 

Pertumbuhan Terlemah Sejak 2016

Rilis data GDP Australia kuartal ketiga pagi ini sekaligus menorehkan sejumlah rekor, salah satunya menjadi ekspansi kuartalan paling lemah sejak periode September 2016 lalu. Pertumbuhan yang melambat selama kuartal ketiga dipicu oleh penurunan belanja rumah tangga, yang merupakan bagian terbesar dalam perekonomian Australia. Selama periode Juli hingga September, belanja rumah tangga hanya tumbuh 0.3 persen, dan berkontribusi menyumbang kenaikan 0.2 persen dari total kenaikan GDP Australia.

"Sektor rumah tangga mendorong pertumbuhan domestik (meski di bawah ekspektasi), karena didukung oleh kenaikan moderat dalam pendapatan rumah tangga. Konsumsi rumah tangga naik 0.3 persen, didorong oleh pengeluaran untuk kategori makanan dan perumahan," kata Bruce Hockman, Kepala Ekonom di ABS.

Rilis GDP yang kurang positif tentu akan menurunkan Outlook Bank Sentral Australia (RBA) terhadap perekonomian untuk kuartal keempat mendatang. Hal itu akan menciptakan keraguan terhadap prospek pengangguran yang rendah dan peningkatan inflasi, seperti yang diharapkan RBA sebelum menaikkan suku bunga acuan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE