Menu

Risk On Terus Berlanjut, Dolar AS Makin Terbenam

Pandawa

Dolar AS melemah ke level terendah 2 tahun karena optimisme vaksin dan kucuran stimulus dari bank sentral. Namun, lonjakan kasus COVID-19 masih berpeluang mendukung Dolar.

Seputarforex - Dolar AS tertekan pada perdagangan awal pekan (30/November) dan berada di jalur penurunan bulanan terbesar sejak Juli. Kombinasi optimisme vaksin dan ekspektasi kucuran stimulus besar dari bank sentral seluruh dunia menjadi pendorong risk on yang menekan Dolar. Indeks dolar (DXY) saat ini diperdagangkan di kisaran 91.73, melemah 0.06 persen dari level Open harian.

Mata uang komoditas menjadi yang paling diuntungkan dalam beberapa waktu terakhir. Dolar NZ menguat 6.7 persen sepanjang bulan ini, disusul oleh Dolar Australia yang menguat lebih dari 5 persen. Tidak ketinggalan, Dolar Kanada pun naik ditopang oleh lonjakan harga minyak mentah. Dolar AS juga tidak berdaya melawan mata uang Euro dan Sterling yang meroket ke level tertinggi tiga bulan.

"Tema yang terjadi saat ini sangatlah jelas, pelemahan Dolar AS secara luas karena ditekan oleh meningkatnya minat risiko… Kami memperkirakan sentimen seperti ini akan berlanjut hingga bulan Desember dan fokus pelaku pasar akan bergeser pada pertemuan The Fed dan rilis data NFP AS," kata analis ANZ Bank dalam sebuah catatan.

Senada, Chris Turner dan Francesco Pesole dari ING berujar, "Dolar melayang di dekat level terendah tahun ini karena investor mengalokasikan portofolio pada aset berisiko… Sementara itu, penerapan pembatasan sosial mungkin akan menghalangi reli pasar ekuitas AS. Namun prospek The Fed yang siap untuk menambah lebih banyak likuiditas seharusnya membatasi kenaikan Dolar. Dengan demikian, kami melihat kemungkinan Dolar AS melemah hingga akhir tahun."

 

Dolar AS Masih Ditopang Lonjakan Kasus COVID-19

Di tengah pelemahan yang terjadi sepanjang bulan ini, kekhawatiran terkait lonjakan kasus baru COVID-19 di seluruh dunia diperkirakan masih mendukung pergerakan Dolar AS sebagai safe haven . Penyebaran virus Corona yang kian meluas saat vaksin masih menjalani prosedur klinis dan regulasi menjadi salah satu faktor yang membayangi reli aset berisiko saat ini.

Pelemahan Dolar AS kemungkinan akan sedikit tertahan saat fokus investor tertuju pada pernyataan ketua The Fed, Jerome Powell. Pelaku pasar masih menanti pertunjuk mengenai rencana The Fed dalam menggelontorkan lebih banyak stimulus, di tengah kisruh kongres AS yang hingga kini belum mencapai kesepakatan untuk menggolkan RUU stimulus.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE