Menu

Risk-Off Kembali, Yen Redupkan Pesona Dolar AS Dan Euro

N Sabila

Yen berdiri tegak mengungguli mata uang-mata uang mayor, yakni Dolar AS dan Euro di hari Rabu (24/02) pagi ini bersama dengan gugurnya saham dan harga minyak mentah sehingga memicu permintaan terhadap mata uang safe haven.

Yen berdiri tegak mengungguli mata uang-mata uang mayor, yakni Dolar AS dan Euro di hari Rabu (24/02) pagi ini bersama dengan gugurnya saham dan harga minyak mentah sehingga memicu permintaan terhadap mata uang safe haven.



Menjegal momentum naik bagi ekuitas, harga emas membuang kembali perolehan yang telah dihimpun di awal pekan ini Selasa kemarin setelah Arab Saudi mengesampingkan kebijakan untuk memotong produksi minyak.

Yen pun merajai pasar dengan EUR/JPY yang melayang di angka 123.09, di dekat level tinggi tiga tahun yang tersentuh kemarin. Sedangkan, USD/JPY yang sempat flat di angka 112.05, pagi ini terpantau sudah menyentuh kisaran 111.86. Data ekonomi AS dan komentar-komentar pejabat The Fed tentang kenaikan suku bunga AS memberatkan langkah Dolar AS untuk bangkit.

Malam tadi, data tentang penjualan rumah AS untuk bulan Januari yang mengalami kenaikan di luar dugaan, gagal menjadi vitamin bagi Dolar AS akibat komentar Gubernur The Fed untuk wilayah Dallas, Robert Kaplan, yang mengatakan bahwa The Fed kemungkinan akan menahan tingkat suku bunganya saat ini untuk beberapa waktu lagi.

Kepada Financial Times, pria yang menggantikan Richard Fisher tersebut menjelaskan, hal itu perlu mengingat ada waktu cukup lama yang dibutuhkan untuk mencapai target inflasi 2 persen. Meski demikian, Kaplan tidak memiliki hak suara dalam FOMC tahun ini.

Sementara itu, Euro hanya mengalami sedikit perubahan terhadap Dolar AS, dimana EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1.1018 setelah menyentuh level rendah tiga minggu 1.0990 malam tadi.

Penurunan Euro Tertahan Risk Aversion

Menurut Kathy Lien, Direktur Manager BK Asset Management, Euro memang berada di bawah tekanan namun besarnya penurunan yang diderita oleh mata uang single currency tersebut terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan mata uang-mata uang mayor lain karena keberadaan penghindaran risiko dan fakta bahwa posisi EUR/USD 1.10 akan dipertahankan secara agresif.

Namun, lanjut Lien, melemahnya data ekonomi dan risiko Brexit bisa mengarah membuat Euro loss lebih jauh. Kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa sejauh ini sudah memberikan dampak pada GBP/USD dengan penurunan ke level rendah baru di angka 1.3986.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE