Menu

Rupiah Melemah, Rilis Data Inflasi Tak Banyak Membantu

Rizal Aditya

Data inflasi Indonesia untuk bulan Desember 2018 yang dirilis oleh BPS memang melebihi ekspektasi. Namun, hal itu tidak mampu mendukung nilai tukar Rupiah.

Seputarforex.comNilai tukar rupiah melemah terhadap Dolar AS pada Kamis pagi ini (3/Januari). Menurut grafik pasar spot Bloomberg pukul 11.40 WIB, Rupiah melemah sebesar Rp14,486 per USD. Hasil serupa juga diperlihatkan kurs referensi JISDOR yang mencatat Rupiah melemah di Rp14,474, lebih rendah dibandingkan hari Rabu (2/Januari) kemarin di kisaran Rp14,465.

 

Data Inflasi Lebih Baik Dari Ekspektasi

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan bulan Desember 2018 sebesar 3.13% year-on-year (YoY). Pencapaian inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3.23%. Namun, angka tersebut berhasil mengungguli ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan kenaikan di level 2.98%.

Lebih lanjut, BPS melaporkan bahwa tingkat inflasi dalam basis bulanan (MoM) tumbuh ke 0.62%. Menurut Ketua BPS Suharyanto, p enyebab terbesar kenaikan inflasi adalah harga bahan makanan yang meningkat 0.29%. Lalu di peringkat kedua ada jasa transportasi, komunikasi dan keuangan dengan andil 0.24%.

"Bahan makanan dipengaruhi oleh kenaikan harga telur ayam ras dengan andil inflasi 0.09%. Disusul daging ayam ras dengan andil 0.07%. Dan ada juga kenaikan harga bawang merah dengan andil 0,05%. Sementara untuk beras memiliki andil 0.03%," jelas Suhariyanto, dilansir CNBC Indonesia, di gedung BPS.

 

Perry Warjiyo: Government Shutdown AS Berdampak Positif Buat Rupiah

Sayangnya, rilis data inflasi yang positif belum bisa menopang Rupiah saat ini. Namun demikian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimis masih ada harapan bagi Rupiah untuk menguat. Aksi Government Shutdown yang terjadi di negeri Paman Sam sejak 22 Desember lalu, menurutnya bisa menjadi sentimen positif yang mendukung penguatan Rupiah.

Trump tak lagi bisa mendominasi parlemen pasca kemenangan dari pihak oposisi di Pemilu Sela. Hal ini semakin terlihat ketika permintaan Trump untuk menambah budget pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, tidak disetujui oleh parlemen.

"Dengan kondisi seperti saat ini, kebijakan fiskal AS diprediksi tak akan seekspansif sebelumnya. Hal ini dapat berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan (confidence) pasar terhadap kinerja ekonomi AS ke depan," jelas Perry sebagaimana dikutip dari Tempo.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE