Menu

Rupiah Menguat Akibat Isu Resesi AS

Brianika

Nilai tukar Rupiah menguat karena AS diterpa isu pelemahan ekonomi. Di samping itu, kestabilan pasar dalam negeri menunjang posisi Rupiah.

Seputarforex.com - Pada perdagangan Jumat (04/Oktober), kurs Rupiah terpantau menguat terhadap Dolar AS di level Rp14,128 (pukul 14:11 WIB), naik 42 poin atau 0.30% dibandingkan dengan Open Harian.

Tidak berbeda jauh dibandingkan level USD/IDR pada grafik TradingView di atas, nilai Rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate berada di Rp14,135, menguat tipis dibandingkan hari sebelumnya yang Rp14,193.

 

Muncul Isu Resesi AS

Rilis data vital AS yang menunjukkan ekonomi sedang melorot membuat investor masuk ke pasar negara berkembang, salah satunya Indonesia. Data PMI ISM Non Manufaktur menunjukkan penurunan dari 56.4 ke 52.6 pada bulan September, sementara ADP Nonfarm Employment Change AS jeblok 14% dari 157,000 ke 135,000. Jebloknya dua indikator ekonomi AS ini memicu kekhawatiran bahwa resesi semakin dekat.

"Kami yakin bahwa situasi saat ini idealnya digambarkan sebagai semi-resesi," ungkap Kepala Strategi Ekuitas di Credit Suisse AS, Jonathan Golub, sebagaimana dilansir di CNBC.

Kondisi ini diperkuat dengan hasil survei US National Association for Business Economics (NABE) yang melibatkan 226 institusi; sekitar 42% responden memprediksi AS akan mengalami resesi pada Februari 2020

 

Pasar Dalam Negeri Stabil

Tidak hanya dari eksternal, menguatnya Rupiah juga ditopang dari pasar dalam negeri. Gubenur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan Rupiah bergerak stabil sejalan dengan persediaan valas, dan mekanisme pasar bekerja sangat baik.

"Supply-Demand bekerja sangat baik. Confidence terhadap ekonomi kita sekarang dan ke depan, sehingga Rupiah bergerak stabil," kata Perry.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2019 diproyeksikan mencapai 5.1%, didukung dengan konsumsi rumah tangga dan meningkatnya investasi bangunan. "Full year 2019 5.1% atau di bawah 5.2%. Tahun depan harapannya bisa mendekati 5.3%," tegas Perry.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE