Menu

Safe Haven Stabil Menjelang Rapat FOMC Pekan Ini

A Muttaqiena

Menjelang rapat dewan kebijakan  Federal Reserve (FOMC) pekan ini, pelaku pasar cenderung berhati-hati di tengah kenaikan kasus baru COVID-19 secara global.

Seputarforex - Mata uang safe haven masih jadi tempat berlabuh bagi sentimen pasar pada awal pekan ini. Yen Jepang dan dolar AS mempertahankan penguatannya terhadap mata uang-mata uang high risk, sedangkan USD/JPY berkonsolidasi dalam kisaran 110.10-110.60. EUR/USD dan GBP/USD menguat, tetapi tetap berada dekat rentang terendah multi-bulan. Pelaku pasar cenderung berhati-hati di tengah kenaikan kasus baru COVID-19 dan menjelang rapat dewan kebijakan Federal Reserve (FOMC) pekan ini.

Grafik USD/JPY Daily via Tradingview.com

Commonwealth Bank of Australia (CBA) memproyeksikan dolar AS dapat terus menguat pekan ini, lantaran adanya kemungkinan The Fed bakal melangkah lebih dekat menuju tapering. Untuk itu, pasar bakal mengamati akhir rapat dua hari The Fed pada Rabu waktu setempat (atau Kamis dini hari WIB).

Pakar strategi CBA, Joseph Capurso, menuliskan dalam catatannya yang dikutip oleh Reuters, "Kami memperkirakan FOMC akan menyingkirkan kata 'substansial' dari 'progres lebih lanjut yang substansial'" di dalam panduan tentang persyaratan penting yang harus dipenuhi pasar tenaga kerja sebelum The Fed dapat mencabut dukungan moneter. Ia menilai penghapusan kata 'substansial' akan mensinyalkan kesediaan FOMC untuk memulai tapering atas program pembelian aset dalam waktu dekat.

Tak semua analis memiliki pandangan hawkish seperti itu. Dalam rapat FOMC sebelumnya pada tanggal 16 Juni lalu, The Fed memang menghapus pernyataan yang menyebut virus Corona sebagai beban bagi perekonomian. Tapi, kasus COVID-19 baru di Amerika Serikat telah meningkat cukup pesat sejak rapat tersebut berakhir.

"Secara umum, The Fed diperkirakan akan mengambil sikap yang agak netral sebelum simposium Jackson Hole pada akhir Agustus, sementara risiko condong ke sisi dovish dikarenakan penyebaran varian Delta," ungkap pakar strategi Mizuho Bank, Ken Cheung.

Penyebaran varian Delta terus berlanjut secara global, termasuk di negeri Paman Sam. Pejabat penanganan pandemi top AS, Anthony Fauci, bahkan mengklaim bahwa warga Amerika mungkin membutuhkan vaksin booster (injeksi ketiga) di tengah lonjakan kasus saat ini.

China melaporkan jumlah kasus COVID-19 baru terbanyak sejak akhir Januari. Jepang yang tengah menggelar olimpiade, juga melaporkan kenaikan kasus terus-menerus. Sementara itu, para pejabat Australia mengkhawatirkan kenaikan kasus lagi di negara bagian Victoria dan New South Wales seusai demonstrasi anti-lockdown yang marak di akhir pekan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE