Menu

Saham Perbankan Indonesia Terjungkal Rencana OJK

Nadia

Saham-saham perbankan Indonesia pada Jumat (19/02) hari ini memerah berjamaah akibat rencana yang tengah disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan membataisi margin bunga bersih bank nasioanl agar suku bunga kredit tidak terlalu tinggi.

Saham-saham perbankan Indonesia pada Jumat (19/02) hari ini memerah berjamaah akibat rencana yang tengah disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait suku bunga perbankan. Lembaga keuangan negara tersebut akan membataisi margin bunga bersih bank nasioanl agar suku bunga kredit tidak terlalu tinggi.


Menurut berbagai media ekonomi, OJK tengah menggodok kebijakan pembatasan Net Interest Margin (NIM) perbankan nasional dengan kemungkinan maksimal seperti NIM di Thailand yakni 4 persen saja. Hubungannya dengan suku bunga perbankan adalah, jika biaya diasumsi tetap, makin tinggi suku bunga kredit maka makin tinggi NIM-nya. Padahal, bank-bank dengan NIM di atas 4 persen di Indonesia saat ini sebagian besar adalah bank-bank BUMN.

Saham bank yang paling menderita dari rencana tersebut adalah saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI), yakni anjlok hingga 5.l5 persen dari Rp5,450 menjadi Rp5,125; disusul kemudian saham Bank Mandiri Sekuritas (BMRI) yang merosot 4.4 perseni menjadi Rp9.275. Level kemerosotan yang sama dengan BMRI juga dialami oleh BBRI, yang harganya sekarang menjadi Rp11,475. Sementara bank-bank swasta mengalami penurunan harga saham dengan rata-rata 3 persen, dimana penurunan tertinggi dialami oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) yang sahamnya jatuh 4.1 persen menjadi Rp930.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE