Menu

Satu Kasus COVID-19 Memicu Lockdown, NZD/USD Ambruk

A Muttaqiena

Pelaku pasar gempar akibat keputusan pemerintah New Zealand untuk memberlakukan lockdown nasional lagi, semata-mata karena penemuan satu kasus COVID-19 baru di Auckland.

Seputarforex - Dolar New Zealand ambruk lebih dari 1 persen ke kisaran terendah pada level 0.6900-an terhadap dolar AS dalam perdagangan sesi Asia (17/Agustus). NZD/USD berupaya menanjak saat memasuki sesi Eropa, tetapi masih beredar dalam rentang terendah dua pekan. Pelaku pasar gempar akibat keputusan pemerintah New Zealand untuk memberlakukan lockdown nasional lagi, semata-mata karena penemuan satu kasus COVID-19 baru di Auckland.

Grafik NZD/USD Daily via Tradingview.com

Pemerintah New Zealand terkenal sangat tegas dalam menghadapi kemunculan kasus COVID-19 di negaranya. Sebagaimana kejadian-kejadian sebelumnya, penemuan segelintir kasus COVID-19 saja sudah cukup menjadi alasan bagi pemerintah NZ untuk membatasi aktivitas masyarakat dan menutup jalur transportasi internasional. Sikap tegas tersebut terbukti sukses mengentaskan penyebaran virus di dalam negeri, tetapi berdampak buruk terhadap outlook ekonomi.

PM Jacinda Ardern tadi pagi mengumumkan bahwa Auckland akan menjalani lockdown selama tujuh hari. Sedangkan New Zealand secara keseluruhan akan memberlakukan lockdown tingkat tertinggi selama tiga hari. Pengumuman disampaikan hanya berselang sehari sebelum bank sentral New Zealand (RBNZ) diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga .

Seandainya RBNZ benar-benar mengumumkan kenaikan suku bunga besok, maka mereka akan menjadi bank sentral pertama yang menaikkan suku bunga pasca-pandemi di kalangan bank sentral mayor. Banyak pelaku pasar telah mengoleksi dolar New Zealand sejak jauh-jauh hari dengan ekspektasi bullish seusai rate hike. Tapi pengumuman Ardern memupus harapan bullish tersebut dan lantas memicu kemerosotan dalam nilai tukar dolar NZ.

Sejumlah pelaku pasar pesimistis RBNZ akan menaikkan suku bunga di tengah ketidakpastian yang berkelanjutan. Sebagian yang lain masih memperkirakan RBNZ akan menaikkan suku bunga, tetapi disertai dengan komentar yang bernada lebih dovish.

"Pendapat awal kami adalah bahwa RBNZ bisa jadi melanjutkan kenaikan suku bunga besok, tetapi panduan yang menyertai aksi tersebut sekarang kemungkinan akan sedikit lebih seimbang dengan RBNZ menekankan fleksibilitas berbasis risiko seperti halnya pada kenaikan kasus COVID (lainnya)," kata Derek Halpenny, kepala riset pasar global dari MUFG, dalam sebuah catatan yang dikutip oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE