Menu

Sektor Properti AS Semakin Mantap, Yen Masih Merana

Kukuh Raharjo

Housing Starts AS semakin mengagumkan. Hal ini disinyalir merupakan imbas dari penundaan naiknya suku bunga September kemarin. Buntutnya, para investor terpancing untuk melepas Yen dan beralih untuk mengoleksi Greenback malam ini.

Efek penundaan kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed direspon positif oleh konsumen properti di AS. Dengan masih bertahannya faktor tersebut di sekitaran nol persen, tak hanya konsumen, para pengembang dan para pelaku sektor properti pun juga turut menikmati buah manisnya. Namun ayal bagi para investor yang masih memegang mata uang negeri Matahari Terbit. Mereka harus mau menelan pil pahit anjloknya nilai tukar Yen terhadap Dolar AS sebagai efek sentimen properti tersebut.


Properti Belum Terdampak

Melonjaknya rata-rata pembangunan properti di AS dalam berbagai bentuk semakin menajamkan prestasi sektor tersebut. Di saat bidang-bidang lain mengalami koreksi, justru sektor tersebut makin naik dalam rata-rata tahunan. Setelah Housing Starts pada bulan Agustus telah menembus angka 1.13 juta unit, maka dalam periode September lalu berhasil melompati pencapaian itu dengan bertengger pada pagu 1.21 juta unit.

Analisa dari para ahli, walaupun tak terdampak oleh situasi ekonomi global, sektor ini telah mengalami pergeseran performa minat. Di awal-awal tren minat konsumen terhadap kepemilikan properti untuk keluarga dengan jumlah anggota besar seperti apartemen, mengalami peningkatan cukup nyata. Namun belakangan persewaan rumah tinggal justru yang lebih menjadi motor penggeraknya.

Ditundanya pelaksanaan kebijakan moneter oleh The Fed pada bulan September lalu harus diakui memberi stimulan bagi para konsumen AS yang rata-rata adalah kaum pekerja. Dengan masih bertahannya kenaikan tingkat upah di level dua persen, masih memudahkan kaum pekerja tersebut untuk menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk pembiayaan akan tempat tinggal.

Sementara ijin untuk mendirikan bangunan (Building Permits) mengalami penurunan ke level 1.1 juta unit atau sekitar lima persen dibandingkan momentum sebelumnya di bulan Agustus. Ada anggapan menurunnya jumlah permohonan ini berkaitan dengan melempemnya penampilan sektor tenaga kerja yang diwakili oleh survei NFP selama beberapa bulan belakangan ini. Berkurangnya jumlah orang yang dipekerjakan membuat para pelaku sektor properti mulai sedikit mengendorkan gairah mereka untuk menambah persediaan.


Yen Tak Mampu Melawan

Setelah di awal Minggu ini Yen sempat melakukan perlawanan terhadap Dolar AS di sekitaran level 119.3, malam ini Greenback berhasil membuat Yen tak berkutik. Praktis dengan tak adanya sentimen fundamental apapun dari Jepang, maka mata uang Yen pun bagaikan kerbau dicucuk hidungnya terhadap Dolar AS. Pada saat berita ini diunggah, Greenback telah berhasil kembali membawa Yen melemah ke strata 119.9.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE