Menu

Semen Indonesia Caplok Holcim Senilai USD1.75 Miliar

Alia Tarmizi

Santer terdengar PT Semen Indonesia Tbk. akan melakukan ekspansi dengan mencaplok saham salah satu kompetitornya, yakni PT Holcim Indonesia Tbk.

PT Semen Indonesia Tbk melalui anak usahanya yaitu PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), melaporkan telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (PPJB) dengan Holderfin B.V atau LafargeHolcim, sehubungan dengan rencana pengambilalihan PT Holcim Indonesia Tbk melalui skema akuisisi.

Berdasarkan keterbukaan informasi fakta material yang dipublikasikan Semen Indonesia, emiten dengan sandi SMGR tersebut akan membeli 6,179,612,820 lembar saham, atau mewakili 80.6% seluruh saham yang ditempatkan LafargeHolcim pada Holcim Indonesia (SMCB).

Nilai eksekusi lebih dari 6 miliar lembar saham tersebut mencapai USD1.75 miliar. Untuk memfasilitasi akuisisi tersebut, SMGR telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan sejumlah pihak yaitu Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, Maybank Kim Eng Securities Pte Ltd, MUFG Bank Ltd, dan Standard Chartered Bank.

"Perjanjian fasilitas yang dibuat oleh perseroan dan pihak-pihak tersebut sebagai original lenders,yaitu dengan nilai pinjaman sampai dengan USD1.28 miliar," ungkap Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto (13/11).

Agung menyebut perjanjian fasilitas tersebut dilakukan dalam rangka pengambilalihan Holcim Indonesia oleh Semen Indonesia Industri Bangunan. Jangka waktu pembayaran kembali atas pinjaman tersebut yaitu 24 bulan.

Per pukul 09.40 WIB Selasa (13/11) setelah pengumuman akuisisi, harga saham SMCB tercatat menguat 1.84% atau 35 poin ke level Rp1,945, sedangkan saham SMGR justru bertahan di zona merah dengan pelemahan 0.82% atau 75 poin ke level Rp9,075.

 

Strategi LafargeHolcim

Bagi LafargeHolcim, pengumuman divestasi ini merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan strategis setelah melalui rangkaian tinjauan portofolio secara menyeluruh sejak awal tahun. Divestasi saham yang dilaksanakan termasuk keseluruhan asset operasional LafargeHolcim di Indonesia, dimana Holcim Indonesia mengoperasikan 4 pabrik semen, 33 Batching Plant beton siap pakai, juga termasuk 2 tambang agregat.

Jan Jenisch, CEO LafargeHolcim, menyampaikan bahwa divestasi ini adalah bagian dari implementasi strategi terbaru LafargeHolcim 2022 - Building for Growth, dimana mereka berkomitmen untuk mendivestasikan minimum 2 miliar CHF hingga tahun 2019.

"Pengumuman ini adalah salah satu tonggak penting dalam pencapaian target divestasi dan komitmen kami untuk meningkatkan kinerja keuangan. Penerimaan dari hasil divestasi akan sangat membantu peningkatan debt ratio dengan target 2 kali Net Debt to Recurring EBITDA yang diharapkan tercapai pada akhir tahun 2019," ungkap Jenisch.

Meski demikian, penyelesaian keseluruhan transaksi ini bergantung dari persetujuan institusi-institusi pemerintah yang berwenang, sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE