Menu

Sentimen Konsumen Australia Kembali Turun, AUD/USD Melemah

Pandawa

Sentimen konsumen Australia kembali melanjutkan trend buruk di awal tahun dan menegaskan kondisi perekonomian yang lemah. AUD/USD melemah pasca rilis data tersebut.

Seputarforex.com - Pada hari Rabu (22/Januari), Departemen Statistik Australia merilis data Sentimen Konsumen versi Westpac yang kembali melanjutkan trend buruk dengan penurunan 1.8 persen menjadi 93.4 pada bulan Januari. Pada periode sebelumnya, data ini juga melemah 1.9 persen dari 97 ke 95.1. Kondisi ini semakin menegaskan kondisi perekonomian Australia yang lemah di awal tahun 2020.

Secara terperinci, sub indeks keyakinan konsumen jangka pendek untuk 12 bulan ke depan turun 5.4 persen, sementara indeks keyakinan konsumen untuk 5 tahun ke depan turun sebanyak 3.7 persen.

Sentimen konsumen Australia yang terus-menerus mengalami penurunan telah berimbas terhadap trend belanja konsumen. Dalam hal ini, analis Westpac mengecualikan data penjualan ritel yang tumbuh cukup kokoh pada bulan November 2019 karena didukung momen Black Friday (saat banyak produsen menawarkan diskon besar-besaran).

Analis Westpac terkait juga mengatakan bahwa kemerosotan lebih lanjut pada sentimen konsumen Australia di bulan Januari sangat masuk akal, mengingat kebakaran hutan dahsyat telah menghanguskan lebih dari 10 juta hektar lahan di sana. Bahkan, bisa dikatakan agak mengejutkan Indeks Sentimen Konsumen hanya turun 1.8 persen, tidak separah penurunan 5.8 persen saat terjadi banjir bandang di Queensland pada tahun 2011 lalu.

 

AUD/USD Melemah, Nantikan Data Ketenagakerjaan

Buruknya rilis data Sentimen Konsumen versi Westpac sedikit banyak memberi tekanan terhadap Dolar. Kondisi ini tercermin dari pergerakan pair AUD/USD dalam sesi perdagangan pagi ini, yang berada di kisaran 0.6836 atau melemah 0.1 persen dari harga Open harian.

Pelemahan cukup signifikan AUD juga karena tertekan oleh merebaknya sentimen risk-off dan antisipasi pelaku pasar terhadap data ketenagakerjaan Australia yang dijadwalkan meluncur pada hari Kamis (23/Januari) besok. Apabila data pekerjaan memburuk, maka prospek penurunan suku bunga RBA di bulan Februari mendatang akan semakin meningkat dan menekan sentimen terhadap Dolar Australia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE