Sentimen Konsumen Australia Membaik, AUD/USD Malah Merosot |
Kenaikan sentimen Australia didukung oleh optimisme konsumen terhadap program vaksinasi yang saat ini masih berlangsung. Namun, AUD gagal mendapat momentum kenaikan karena aksi penghindaran risiko global.
Seputarforex - Pada hari Rabu (15/September), Westpac Banking Corp merilis hasil survei sentimen konsumen Australia yang meningkat dari 104.1 menjadi 106.2 pada bulan September. Perlu diketahui, indeks yang berada di atas 100 mencerminkan optimisme mayoritas konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Kenaikan indeks sentimen bulan ini sejalan dengan membaiknya optimisme konsumen di beberapa negara bagian Australia. Terlepas dari risiko perpanjangan lockdown COVID-19 dalam waktu dekat, kepercayaan konsumen di NSW naik 5.3 persen menjadi 106.4, sementara sentimen konsumen Victoria stabil di 104.1. Negara bagian Queensland bahkan melesat 8.4 persen menjadi 111.6, lantaran telah berakhirnya kebijakan lockdown di kawasan tersebut pada bulan Agustus lalu.
Kenaikan sentimen konsumen Australia sebenarnya tidak terlepas dari membaiknya program vaksinasi yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Sekitar 57 persen responden yang setidaknya sudah menerima vaksin dosis pertama menunjukkan indeks kepercayaan sebesar 103.7. Sementara itu, 27 persen responden lainnya yang belum divaksin sama sekali tapi bersedia untuk divaksin menunjukkan indeks kepercayaan sebesar 121.6.
Berdasarkan hasil survei Westpac lebih jauh, terjadi kenaikan pada hampir seluruh sub-indeks sentimen konsumen. Keuangan keluarga naik dari 91.9 menjadi 93.5 dalam basis tahunan, sementara indeks prospek ekonomi jangka pendek naik dari 100.4 menjadi 105.0. Outlook ekonomi untuk 5 tahun mendatang pun turut meningkat dari 109.2 menjadi 114.5.
AUD/USD Lanjutkan Penurunan
Data sentimen konsumen Australia yang ciamik pagi ini gagal menyokong pergerakan AUD versus USD. Malahan, Dolar Australia melemah dan saat ini berada di kisaran 0.7305. Tekanan untuk pair AUD/USD datang dari sentimen penghindaran risiko global yang dipicu oleh kembali merebaknya virus Corona Delta di provinsi Fujian China dalam seminggu terakhir.