Menu

Sentimen Pasar Membaik, Dolar AS Pertahankan Penguatan

Pandawa

Pandangan pasar yang terlalu pesimistis terhadap ekonomi AS dan langkah dovish The Fed semakin pudar sehingga mendorong penguatan greenback versus major currencies.

Dolar AS bergerak relatif stabil pada perdagangan hari Selasa (5/2) terhadap major currencies, setelah rebound untuk hari ketiga secara beruntun pada hari Senin kemarin. Penguatan dolar AS karena didukung oleh pulihnya minat resiko di kalangan investor yang membantu mendorong kenaikan yields treasury pada perdagangan awal pekan.

 

 

Penguatan dolar AS juga terlihat versus Franc Swiss, Euro dan Sterling sepanjang perdagangan hari Senin. Penguatan greenback paling signifikan terlihat pada pasangan mata uang USD/JPY yang melonjak menembus 110 atau berada di level tertinggi sepanjang 2019.

“Ada momentum bagi Yields Treasury AS untuk naik lebih jauh, jika hal ini terjadi maka USD/JPY bisa meraih level lebih tinggi dari kisaran 110 yang sudah tersentuh saat ini” Masafumi Yamamoto, kepala strategi FX Mizuho Securities.

Sedangkan untuk pagi ini, penguatan greenback paling dominan terlihat versus dolar Australia, pair AUD/USD merosot cukup signifikan dan berada di level 0.7203 karena dipicu oleh data penjualan ritel bulan Desember lebih lemah dibandingkan ekspektasi.

“Pandangan yang selama ini terlalu pesimistis terhadap perekonomian dan padangan pasar yang terlalu dovish kepada The Fed tampaknya semakin memudar sehingga mendukung pergerakan dolar AS”, kata Yamamoto menambahkan.

Pada pukul 8:43 WIB, Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam major currencies berada di level 95.83 atau nyaris tidak bergerak dari open harian, namun indeks dolar berhasil mencatatkan kenaikan 0.24 persen pada hari Senin dan rebound sebesar 0.63 persen dari level terendah pekan lalu yang tersentuh pada hari Kamis (31/1).

 

 

Komentar Fed Mester Dorong Performa Greenback

Pendekatan Wait and See yang dilakukan The Fed seperti yang disampaikan Jerome Powell pekan lalu tidak sepenuhnya bersifat “kaku dan mutlak”, setelah komentar Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester yang melontarkan statement bernada hawkish pada hari Senin kemarin.

“Jika perekonomian AS tumbuh di jalur yang semestinya untuk tahun ini maka suku bunga the Fed mungkin perlu sedikit lebih tinggi dari level saat ini. Namun apabila kondisi ekonomi ternyata lebih lemah dari ekspektasi, maka the Fed akan kembali menyesuaikan kebijakan terkait suku bunga”, kata Mester dalam sambutannya.

Pernyataan Mester tersebut dicerna pasar sebagai langkah The Fed yang lebih fleksibel dalam menentukan tingkat suku bunga tahun ini, bertolak belakang dibandingkan anggapan pasar selama ini yang melihat keputusan The Fed untuk melakukan pendekatan wait and see akan bersifat kaku dan mutlak.

Data NFP bulan Januari yang menembus 300k, menjadi bukti terbaru bahwa perekonomian AS cukup kokoh meski dibayangi perlambatan ekonomi global. Hal itulah yang mendasari kenaikan Yields Treasury yang pada akhirnya mendorong kenaikan greenback dalam beberapa hari terakhir.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE