Menu

Sepertiga AS Terjangkit Omicron, Minat Risiko Suram

Pandawa

Varian Omicron dilaporkan telah menyebar ke 16 negara bagian AS sehingga meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar dan minat risiko meredup.

Seputarforex - Dalam sebuah wawancara bersama CNN pada hari Minggu (05/November) kemarin, Dr. Anthony Fauci mengungkapkan bahwa Varian Omicron telah menyebar hingga sepertiga negara bagian AS. Meski penyebaran Omicron tergolong agresif, namun sejauh ini belum ada laporan mengenai tingkat keparahan yang tinggi dari varian COVID-19 ini.

Menurut Fauci, setidaknya 16 negara bagian AS melaporkan adanya kasus Omicron pada pekan lalu. Negara-negara bagian yang dimaksud adalah California, Colorado, Connecticut, Hawaii, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Jersey, New York, Pennsylvania, Utah, Washington, dan Wisconsin. Telepas dari kian banyaknya kasus COVID Omicron, varian Delta masih menyumbang 99.9 persen dari kasus baru di AS saat ini.

Moderna melalui Co-founder sekaligus CEO-nya, Noubar Afeyan, mengatakan bahwa diperlukan waktu 7-10 hari lagi untuk mengumpulkan data-data kunci. Kemudian, dibutuhkan waktu tambahan sekitar 2-3 bulan untuk mengembangkan vaksin Omicron, meskipun terdapat opsi alternatif lain seperti menambahkan dosis vaksin booster yang sudah tersedia saat ini.

 

Dolar Komoditas Berjuang Cari Pijakan

Pada perdagangan awal pekan (06/Desember), dolar komoditas berupaya pulih setelah terperosok tajam pada minggu lalu. Meskipun ketidakpastian terkait varian Omicron masih membayangi dan memudarkan prospek minat risiko ke depan, pair AUD/USD saat ini bergerak pada kisaran 0.70229, menguat 0.4 persen secara harian.

Kondisi serupa juga terlihat pada dolar Kanada yang naik 0.1 persen terhadap greenback dan kini diperdagangkan pada kisaran 1.2822. Sementara itu, pair NZD/USD bergerak pada kisaran 0.6757, berusaha memangkas kerugian tajam yang diderita selama empat pekan terakhir.

"Mungkin kita harus mencari volatilitas daripada tren," kata seorang analis ANZ dalam sebuah catatan. Ia menambahkan bahwa pengukur tingkat volatilitas AUD dan NZD telah mencapai level tertinggi 8 bulan karena tenggelamnya nilai tukar kedua mata uang tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Perhatian investor selanjutnya tertuju pada data inflasi tahunan AS bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Menurut Chris Weston dari Pepperstone, lonjakan inflasi di atas 7 persen akan "mengguncang segalanya".


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE