Menu

Sesi Asia Siang: Dolar AS Lanjutkan Penguatan Pasca Komentar Yellen

SFN

Dolar menggeliat terhadap rival-rival mayornya pada Rabu (16/7) siang ini, melanjutkan perolehannya malam tadi, akibat testimoni dari Janet Yellen. Namun, menurut prediksi para analis yang dihimpun oleh Marketwatch, mata uang Amerika Serikat tersebut diperkirakan tak akan mencetak perolehan lebih banyak lagi hari ini karena tak ada sinyal yang menguntungkan bagi Greenback.

Dolar menggeliat terhadap rival-rival mayornya pada Rabu (16/7) siang ini, melanjutkan perolehannya malam tadi, akibat testimoni dari Janet Yellen. Namun, menurut prediksi para analis yang dihimpun oleh Marketwatch, mata uang Amerika Serikat tersebut diperkirakan tak akan mencetak perolehan lebih banyak lagi hari ini karena tak ada sinyal yang menguntungkan bagi Greenback.


Pada pukul 11:05 WIB, Dolar AS mengungguli Yen hingga ke angka 101.70, lebih tinggi dibandingkan dengan sesi sebelumnya di angka 101.68. Di samping itu, Dolar juga berhasil mengalahkan Euro hingga EUR/USD menghuni posisi $1.3562 dari sebelumnya di 1.3568.

Gemilangnya Si Hijau pada sesi Asia dipengaruhi oleh perolehan malam tadi, dimana Presiden The Fed, Janet Yellen, mengemukakan bahwa suku bunga dapat naik lebih cepat daripada perkiraan dengan syarat, data inflasi dan tenaga kerja harus menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Penguatan Dolar AS Terbatas

Menurut Kyosuke Suzuki, Kepala Penjualan Forex dan Uang di Societe Generale, suku bunga AS tidak bisa naik dengan mudah. "Belum ada alasan yang kuat untuk membeli Dolar. Oleh karena itu, kecil kemungkinan untuk melihat Dolar lebih kuat lagi minggu ini." ungkap Suzuki.

Sementara itu, Junya Tanase, analis dari JP Morgan berpendapat, "Melihat dari kuatnya korelasi antara Dolar dan Yen serta divergensi tingkat suku bunga antara AS dan Jepang saat ini, maka reaksi pasar terhadap data-data ekonomi AS harus dipantau dengan cermat oleh para investor."

Dolar AS memang berpeluang untuk bergerak naik maupun turun terhadap Yen Jepang. Namun, Tanase memperkirakan bahwa mata uang AS tersebut akan lebih cenderung melemah, mengingat kuatnya tekanan dari yied-yield obligasi pemerintah AS. Menurutnya, para investor perlu untuk lebih waspada terhadap risiko melorotnya USD/JPY apabila indikator-indikator ekonomi AS seperti harga produsen, output industri, dan penggunaan kapasitas dilaporkan melemah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE