Menu

Setelah Melonjak, Minyak Nantikan Data Ekonomi AS dan China

Pandawa

Harga minyak stabil setelah melesat pada akhir pekan lalu. Pasar tengah menanti rilis data ekonomi AS dan China untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek permintaan.

Seputarforex - Harga minyak mentah terpantau stabil pada pembukaan perdagangan awal pekan (08/Mei) setelah menguat cukup signifikan akibat pelemahan Dolar AS. Pada saat berita ini dimuat, harga minyak Brent bergerak pada kisaran $75.61 per barel, sementara minyak WTI bullish di harga $71.49 per barel.

Publikasi data Non-Farm Payroll pada Jumat lalu menunjukkan peningkatan 253k, lebih tinggi dari ekspektasi pasar di 180k saja. Akan tetapi, Dolar AS justru melemah akibat risiko krisis perbankan. Alhasil, harga minyak menguat lebih dari 1 persen pada sesi akhir pekan lalu.

Fokus pasar saat ini bergeser pada rilis data perdagangan China pada hari Selasa dan inflasi konsumen AS yang akan dipublikasikan pada hari Rabu. Hasil data yang lebih kuat dari ekspektasi akan menjadi sinyal positif bagi prospek permintaan minyak global, mengingat peran kedua negara tersebut sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.

Ekonom memperkirakan data impor China akan melemah lebih lanjut, begitu pula dengan tingkat ekspor yang diprediksi melambat dari 14.8% menjadi 8.4%. Sementara itu, inflasi AS diekspektasikan naik dari 0.1% ke 0.4% dalam basis bulanan. Laju inflasi juga penting diperhatikan mengingat perannya dalam menentukan prospek suku bunga The Fed ke depan. Dalam pengumuman kebijakan terbarunya, Jerome Powell sudah menegaskan akan memantau data ekonomi (inflasi dan ketenagakerjaan) untuk memutuskan arah kebijakan moneter.

Harga minyak berpotensi melemah lebih lanjut apabila publikasi data ekonomi AS dan China pekan ini mengkonfirmasi terjadinya perlambatan ekonomi. Tetapi, penurunan harga mungkin akan diredam oleh pemotongan output minyak OPEC. Pasalnya, organisasi tersebut telah mengumumkan akan memangkas produksi minyak sebesar 1.6 juta barel per hari (bph) mulai bulan Mei. Hal ini tentu saja berpotensi menurunkan suplai minyak di pasar global.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE