Menu

SIAP: OJK Umumkan Hasil Investigasi Minggu Depan

A Muttaqiena

OJK siap umumkan hasil pemeriksaan terkait kasus transaksi saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) yang menggeret sejumlah pialang kawakan Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa meskipun saat ini investigasi masih berlangsung, tetapi mereka sudah merencanakan waktu pengumuman hasil pemeriksaan terkait kasus transaksi saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) yang juga menggeret sejumlah pialang kawakan Indonesia.

 

 

Otoritas Jasa Keuangan berencana mengumumkan hasil pemeriksaan terkait kasus SIAP pekan depan. Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap kasus transaksi saham SIAP setelah mendapatkan laporan final dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga saat ini, OJK belum bisa memberi keterangan apapun terkait hasil pemeriksaan.

Pada 19 November lalu, saham SIAP disuspensi akibat pergerakan yang tidak wajar, tetapi itu bukan yang pertama kalinya dalam tahun ini dialami oleh saham emiten tersebut. Sebelumnya, BEI juga sempat mensuspensi perdagangan saham SIAP di pasar reguler dan tunai pada 9 November 2015 akibat anjloknya harga sebanyak 64.68 persen atau sebesar Rp152. Pada penutupan perdagangan 16 Oktober 2015 harga saham SIAP adalah Rp235, tetapi di 6 November harga saham SIAP sudah menjadi Rp83. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat tidak ada aksi korporasi maupun informasi sensitif yang selayaknya berdampak besar.

Dalam kaitan dengan kasus transaksi saham SIAP yang pekat dicurigai terjadi goreng-gorengan saham itu, BEI sempat menghentikan sementara aktivitas tiga pialang besar Indonesia, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Millenium Danatama Sekuritas, dan PT Reliance Securities. Hingga berita ini diturunkan, sanksi lanjutan masih belum diketahui karena pemeriksaan masih berjalan.

Sementara itu, laporan keuangan terbaru perseroan menyebutkan bahwa rugi bersih sejak awal tahun 2015 hingga September melambung 522.62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Laporan yang diterbitkan hari Senin (30/11) tersebut hanya mencatat pendapatan sebesar Rp149.36 miliar dengan mayoritas didapat dari pendapatan pelumas. Dicatat juga bahwa jumlah liabilitas jangka pendek per 30 September 2015 mencapai Rp59.47 miliar, jumlah liabilitas jangka panjang Rp212.93 miliar, dan jumlah ekuitas Rp307.94 miliar.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE