Menu

SIDO: Terhempas Dari Indeks KOMPAS100, Kinerja Masih Moncer

Intan Poetri

Analis menilai SIDO layak koleksi walau minim aksi korporasi, ditopang dari beragam faktor fundamental perusahaannya.

Pada rilisan anggota Indeks KOMPAS100 untuk periode perdagangan Agustus 2019-Januari 2020 kemarin (25/07), terdapat 10 emiten yang dikeluarkan dari daftar dan digantikan oleh penghuni-penghuni baru. Sebagai informasi, Indeks Kompas100 merupakan kerjasama antara koran Kompas dengan BEI yang merangkum 100 saham dengan klasifikasi tertentu, antara lain: likuiditas tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Emiten-emiten yang tidak lagi dimasukkan penghitungan Indeks Kompas 100 antara lain: AGRO, BBKP, BTPN, FASW, PBRX, PTRO, SMDR, SIMP, SILO dan SIDO. Dilansir dari Kontan, tidak dicantumkannya 10 emiten tersebut didasari oleh menurunnya minat para investor akibat kurangnya aksi korporasi. Muhammad Nafan Aji Gusta Utama selaku analis Binaartha Sekuritas, menyatakan pendapatnya mengenai ke-10 emiten yang tereliminasi dari Indeks Kompas 100:

"Aksi korporasi kurang, kinerja fundamental mereka juga dipertanyakan. Sebab, pemberitaan tentang emiten-emiten itu masih minim."

 

SIDO Catatkan Laba Bersih 28.22 Persen YoY

Walaupun terlempar dari indeks Kompas100, para analis menilai saham PT Sido Muncul (SIDO) masih layak koleksi, ditinjau dari kinerjanya yang cukup cemerlang. Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan pada tanggal 23/07, SIDO berhasil meraup laba bersih sebesar 374.12 miliar rupiah, meningkat 28.22% dibandingkan tahun 2018 silam. Stevanus Juanda (analis UOB Kay Hian Sekuritas), menyatakan bahwa banyak faktor fundamental yang menjadi penopang performa SIDO. Salah satunya, perluasan ekspor ke Nigeria pada bulan Maret 2019.

Per tanggal 26 Juli 2019, harga saham emiten yang bergerak di sektor Consumer Goods ini bertengger pada level 1,005 rupiah per lembar, turun 1.47% dari hari sebelumnya. Sementara itu, IHSG juga terpantau masuk zona merah pada nilai 6,328.71, turun 1.13% dibandingkan kemarin.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE