Menu

Sikapi Rencana Trump, Harga Minyak Berpotensi Kembali Jatuh

Pandawa

Meski naik tipis, harga minyak bisa tertekan lagi karena sentimen negatif pelaku pasar terkait rencana Presiden Trump untuk menghentikan impor minyak Arab Saudi.

Seputarforex.com - Harga minyak mentah pada sesi Asia hari Selasa (21/April) sedikit menguat di dekat level terendah, tapi berpotensi kembali melemah karena sentimen buruk yang masih tinggi di pasar minyak. Pada saat berita ini ditulis, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $17.31 per barel, sementara minyak Brent berada di kisaran $25.31 per barel. Secara umum, kedua harga minyak tersebut mencatat kenaikan tipis yang mencerminkan aksi profit-taking investor.

 

Trump Pertimbangkan Stop Impor Minyak Saudi

Pandemi Covid-19 yang sudah meluas ke seluruh dunia telah memaksa otoritas di banyak negara untuk melakukan lockdown guna memperlambat penyebaran virus Corona. Hal ini memicu lumpuhnya aktivitas ekonomi sehingga berimbas langsung terhadap permintaan komoditas energi seperti minyak mentah.

Kabar terbaru menyebut bahwa Presiden Trump mempertimbangkan untuk menyetop impor minyak Saudi di tengah lemahnya pemintaan energi dalam negeri; ini merupakan dampak dari lumpuhnya aktivitas ekonomi di sebagian kota besar AS dalam beberapa waktu terakhir.

"Saya mendengar bahwa kita memiliki banyak (persediaan) minyak... Ya, saya akan mempertimbangkannya (untuk menghentikan impor minyak)," kata Trump kepada wartawan saat ditanya mengenai tanggapan atas permintaan anggota parlemen untuk memblokir pengiriman minyak asal Saudi.

"Masalahnya adalah tidak ada yang mengendarai mobil... Pabrik dan bisnis tutup dan kami benar-benar memiliki banyak energi terutama minyak yang kini kehilangan nilainya," lanjut Trump.

Stok minyak yang membanjiri pasar di tengah sepinya permintaan akibat pandemi COVID-19 menjadi sebuah malapetaka bagi masa depan komoditas ini. Harga kontrak berjangka minyak mentah AS beberapa waktu lalu bahkan sempat menyentuh level nol dan turun ke level negatif . Jika persediaan terus melimpah sementara permintaan terhadap minyak terus melemah, maka kemerosotan lebih lanjut bagi komoditas ini tentu tinggal menunggu waktu.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE