Menu

Spekulasi Seputar Rapat FOMC Kian Menekan Dolar AS

A Muttaqiena

Dolar AS melemah karena para pejabat The Fed diperkirakan akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi kenaikan yield obligasi belakangan ini.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) terguling lagi sekitar 0.3 persen ke kisaran 96.15 pada awal sesi Eropa hari ini (10/Juni). Pelaku pasar menantikan pengumuman hasil rapat FOMC nanti malam. Dalam kesempatan itu, para pejabat The Fed diperkirakan akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi kenaikan yield obligasi belakangan ini.

Minat risiko pasar masih cenderung risk-on, terlihat dalam kinerja Aussie dan Kiwi yang tetap positif. Akan tetapi, Wall Street mengalami penurunan dalam perdagangan sesi New York tadi malam. Pasangan mata uang USD/JPY juga merosot ke kisaran 107.41, rekor terendahnya dalam lebih dari sepekan.

Skandal salah hitung data ketenagakerjaan AS dan aksi profit-taking mendorong sejumlah pelaku pasar untuk kembali ke aset-aset safe haven. Di sisi lain, ada pula spekulasi tentang kemungkinan The Fed akan mengadopsi kebijakan Yield Curve Control demi menjaga yield obligasi US Treasury bertenor 10-tahunan tetap dalam kisaran rendah. Sebagian analis meremehkan spekulasi tersebut, tetapi ketidakpastian ini ikut menekan USD.

"The Fed bisa 'wait and see' tentang Yield Curve Control karena perekonomian AS belum melewati fase krisis dan baru memasuki fase penyembuhan," ujar Masafumi Yamamoto dari Mizuho Securities Tokyo, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Pasar terlalu optimistis dan menyesuaikan (USD) lebih rendah, tapi (sebenarnya) ini adalah peluang bagus untuk membeli dolar saat menurun (buy on the dip)."

Sejumlah kekhawatiran minor juga membayangi mata uang mayor lain. China telah memblokir sebagian ekspor batu bara, daging sapi, dan barley dari Australia pada bulan Mei. Beijing berdalih pemblokiran berkaitan dengan masalah prosedural, tetapi hal ini telah menumbuhkan kekhawatiran tentang relasi dagang kedua negara. Padahal China merupakan destinasi ekspor utama Australia.

Perundingan dagang antara Inggris dan Uni Eropa pun belum menunjukkan titik terang hingga saat ini . Pelaku pasar akan menyoroti pidato Kepala Negosiator Uni Eropa, Michel Barnier, yang akan disampaikan nanti malam, untuk menemukan petunjuk selanjutnya tentang perkembangan isu tersebut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD

Ramzi Mahmud

Dolar AS melemah karena para pejabat The Fed diperkirakan akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi kenaikan yield obligasi belakangan ini. Apakah ini artinya rupiah akan kembali menguat Bu? mungkinkah ke Rp. 13000 ?

A Muttaqiena

Wah, ya tidak semudah itu. Faktor yang mempengaruhi nilai tukar itu banyak sekali. Soal ini hanya salah satu saja. Kita juga perlu mempertimbangkan kondisi fundamental Indonesia, memungkinkan atau tidak.Kalau berdasarkan penilaian saya, kurs rupiah nggak bisa menguat sampai 13000 lagi.

Dilihat dari teknikal Weekly maupun Monthly, ada dua support yang sangat kuat, yaitu pada kisaran 14000 sekarang dan di bawahnya, 13600-an. So, sekuat-kuatnya kurs dolar-rupiah ya paling-paling sekitar level saat ini saja (14000), atau maksimal 13600 kalau kebetulan bisa menguat lagi. Level 13000 itu terlalu jauh, dan kondisi fundamental Indonesia tidak memungkinkan untuk mencapainya.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE