Menu

Statement Hawkish Powell Lambungkan Dolar AS

Pandawa

Statement Jerome Powell yang terdengar lebih hawkish dari dugaan pasar membuat Dolar AS melonjak terhadap mata uang utama lainnya.

The Fed akhirnya resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2.25 persen pada hari Rabu (31/Juli) siang waktu setempat, sesuai dengan ekspektasi pasar. Meski demikian, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell justru bernada hawkish, karena mengkonfirmasi bahwa Rate Cut kali ini tidak serta merta mendorong The Fed untuk memasuki siklus pelonggaran.

Dalam pidatonya, Powell juga mengutip tanda-tanda perlambatan ekonomi global, sengketa perdagangan AS-China yang belum mencapai kesepakatan, dan keinginan untuk menggenjot trend inflasi lebih tinggi. Inilah beberapa penyebab The Fed memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2008.

"Biar saya jelaskan... (Rate Cut) ini bukan awal dari siklus pelonggaran kebijakan moneter," kata Jerome Powell dalam konferensi pers usai pengumuman suku bunga.

Namun pada saat yang sama, Powell juga mengatakan, "Saya tidak mengatakan bahwa hanya (akan ada) satu kali pemotongan suku bunga."

Keputusan Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin rupanya tidak mendapat dukungan dari seluruh anggota FOMC. Terhitung setidaknya terdapat dua orang pembuat kebijakan yang tidak setuju dengan Fed Rate Cut bulan Juli. Mereka adalah Presiden Fed Boston Eric Rosengren dan Presiden Fed Kansas City Esther George, yang berpendapat bahwa suku bunga sebaiknya tidak berubah di level 2.5 persen.

 

Ekonom Hingga Presiden Trump Tanggapi Fed Rate Cut

Keputusan The Fed memangkas suku bunga mendapat berbagai respons dari pasar, mulai dari ekonom hingga Presiden Trump. Ken Polcari yang menjabat sebagai Manajer Butcher Joseph Asset Management mengatakan bahwa pesan Jerome Powell bukanlah yang diharapkan pasar. "Ia tidak menutup pintu, tapi juga tidak mengatakan ada (Rate Cut) yang lain pada bulan September, jadi kita harus menunggu kepastian kembali," demikian tutur Polcari.

Sementara itu, Donald Trump ikut menanggapi dengan pernyataan berikut:

"Apa yang ingin didengar oleh pasar dari Jerome (Jay) Powell dan The Fed adalah awal siklus pemotongan suku bunga untuk mengimbangi Uni Eropa, China, dan negara-negara lainnya. Seperti biasa, Powell mengecewakan kita."

 

Dolar AS Melonjak Tajam Usai Fed Rate Cut

Meski suku bunga Fed dipangkas, Dolar AS menguat signifikan terhadap mata uang utama lain karena Statement Powell yang terdengar lebih optimis. Kondisi ini tercermin dari pergerakan Indeks Dolar (DXY) yang yang berada di level 98.80, menguat 0.89 persen sejak pernyataan hawkish Powell.

 


Selain berita di atas, Anda juga bisa mendapatkan kumpulan berita dan analisa terhangat untuk melengkapi kebutuhan trading, yang kami hadirkan langsung di email Anda. Silahkan subscribe Newsletter kami di sini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE